GridOto.com - Banyak yang masih belum tahu nih, ternyata ini bedanya flushing dengan ganti oli biasa di mobil bekas transmisi matik.
Rutin mengganti oli bikin transmisi mobil matik bisa awet.
Biasanya, pabrika menganjurkan ganti oli transmisi matik setiap jarak tempuh 40 ribu kilometer sampai 80 ribu kilometer tergantung merek dan jenis mobilnya.
Pada saat mengganti oli transmisi matik ada dua metode, ganti oli matik biasa (konvensional) alias kuras.
Lantas apa bedanya antara ganti oli matik biasa dengan flushing?
Kuras oli (flushing) prosesnya dengan menguras semua sisa oli menggunakan mesin khusus flushing oli trnamsisi (ATF Changer).
Sedangkan mengganti oli secara konvensional prosesnya hanya membuang oli lama melalui bak pembuangan oli.
Flushing menguras seluruh oli di sistem transmisi, oli yang dibutuhkan lebih banyak, bisa mencapai 12 liter oli.
Untuk ganti oli transmisi konvensional cukup hanya mengganti oli yang berada di bak penampungan oli.
Pengerjaannya pun cepat dan hanya membutuhkan oli 3 sampai 7 liter tergantung jenis mobil.
Kalau hanya sekedar perawatan berkala, tidak disarankan untuk sering melakukan kuras oli transmisi (flushing) ya gaes.
Karena biayanya lebih mahal dibanding ganti oli biasa.
Kuras oli (flushing) perlu dilakukan jika oli transmisi sudah tidak lagi melumasi sistem transmisi dengan baik.
Gejala ini bisa dirasakan saat trasnsimi mobil matik Anda sudah mengalami penurunan performa dan terjadi delay.
Itulah bedanya flushing dengan ganti oli di mobil matik dilansir dari Otoseken.id gaes.
Baca Juga: Nggak Perlu ke Bengkel, Begini Cara Bersihkan Rem Mobil Sendiri