Banyak Yang Belum Tahu, Ini Akibat Nekat Pakai Toilet Bus Saat Berhenti di Terminal

Irsyaad W - Kamis, 12 September 2024 | 17:00 WIB

Toilet bus hanya diperuntukkan untuk buang air kecil dan saat berjalan (Irsyaad W - )

GridOto.com - Penumpang dilarang keras menggunakan toilet bus saat berhenti di terminal.

Namun peringatan ini masih banyak yang belum tahu hingga berakibat panjang.

Contohnya seorang wanita salah satu penumpang bus yang tengah parkir di terminal seperti diunggah akun Instagram @fakta.jakarta, (1/9/24) lalu.

Ia dihukumi membersihkan kotorannya sendiri usai Buang Air Besar (BAB) di toilet bus yang standby di terminal.

Dalam video, si wanita tampak menyiramkan air satu ember ke area aspal terminal.

"Sebab pihak bus menegaskan tidak akan melanjutkan perjalanan jika pelaku tidak mengaku. Akhirnya, penumpang terpaksa membersihkan kotorannya sendiri sebelum bus dapat kembali melanjutkan perjalanan," isi narasi video.

Sebagai informasi dan edukasi, mayoritas toilet bus di Indonesia tidak boleh digunakan untuk buang air besar karena bus tidak dilengkapi dengan tangki septic tank, sehingga pembuangan dari toilet langsung jatuh ke jalan.

Baca Juga: Mungkin Penasaran, Ini Alasan Kenapa Ukuran Toilet Bus Dibuat Kecil

IG/@fakta.jakarta
Wanita salah satu penumpang bus dihukumi membersihkan kotorannya sendiri di terminal karena BAB di toilet bus

Selain itu, kondisi jalan yang tidak stabil, terutama saat pengereman mendadak, dapat membuat penumpang hilang keseimbangan dan terjatuh di toilet.

"Jika perlu buang air besar saat bus sedang berjalan, penumpang bisa menghubungi sopir, kernet, atau pegawai bus agar dicarikan SPBU, rest area, atau fasilitas toilet terdekat." sambung narasi video.

Menukil artikel GridOto, (15/11/23), Kusririn, RnD Manager Karoseri Laksana, hal tersebut dikarenakan toilet pada bus tidak memiliki tangki penyimpanan untuk menampung kotoran manusia (septic tank).

"Toilet bus itu enggak bisa untuk buang air besar. Toilet kan ada flushnya, itu airnya langsung turun ke bawah. Jadi enggak ditampung (di tangki khusus)," buka pria yang akrab disapa Riri ini, saat ditemui di pabrik Laksana, Ungaran, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Lalu pertanyaan berikutnya, kenapa tangki penampungan tersebut tidak dipasang pada bus?

Riri menjelaskan, secara teknis tangki penampungan tersebut tidak efisien untuk dipasang pada bus.

Sebab, ukuran tangki penampungan tersebut relatif besar dan akan memakan banyak ruang.

Baca Juga: Kedengaran Jelas, Ini Asal Muasal Bus Sering Keluarkan Suara Mirip Kentut

"Iya (butuh space untuk meletakkan tank penampungannya). Secara teknis, toilet itu kan posisinya biasanya di tengah bus atau di belakang. Kalau (tangki penyimpanan) diletakkan di belakang, itu kan sudah penuh dengan engine," ucap Riri.

"Kalau di tengah, (ground clearance) akan semakin rendah, khawatirnya mentok ketika dipakai berjalan," tambahnya.

Selain itu, secara non teknis pertimbangannya adalah kemana kotoran yang telah ditampung tersebut akan dibuang.

"Mungkin (karena faktor kebersihan bus), khawatirnya bau dan lain sebagainya. Selain itu nanti kotorannya (setelah ditampung) mau dibuang di mana juga? Toilet rumah makan? Kan enggak mungkin," jelas Riri.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Fakta Jakarta (@fakta.jakarta)