Bikin Penasaran, Ini Arti Isyarat Tangan Pecco Bagnaia Usai Sprint MotoGP Aragon 2024

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 1 September 2024 | 13:00 WIB

Pecco Bagnaia menampilkan isyarat dua jari di garasi Ducati usai sprint MotoGP Aragon 2024 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Pecco Bagnaia sempat memberikan isyarat dua jari kepada salah satu kru di garasi Ducati usai sprint MotoGP Aragon 2024.

Banyak yang penasaran karena wajah Pecco Bagnaia sangat kecewa saat mengeluarkan gerakan isyarat dua jari tersebut usai sprint MotoGP Aragon 2024 berakhir.

Ternyata isyarat dua jari tersebut dikeluarkan Pecco Bagnaia, lantaran masalah yang dialami sepanjang MotoGP Aragon 2024 akhir pekan ini.

Isyarat jari tersebut ditujukan kepada seorang teknisi ban Michelin, yang bekerja di garasi tim Ducati Lenovo.

Dua jari artinya adalah sudah dua kali Bagnaia mengalami masalah ban, yang membuatnya tampil kurang maksimal di Motorland Aragon.

"Aku hanya menyapanya kok," kata pembalap asal Italia itu sambil tertawa menyangkal, dilansir GridOto.com dari GPOne.

MotoGP
Isyarat dua jari Pecco Bagnaia ke kru Michelin

"Jadi kali ini aku merasa ada feeling buruk dengan ban depan dan sudah terjadi dua kali sepanjang akhir pekan, harusnya tidak terjadi," jelas Bagnaia.

Grip ban Michelin yang digunakan Bagnaia tidak bagus, sehingga ia beberapa kali sempat melaju melebar dan kehilangan beberapa posisi saat sprint.

Roda depannya mudah terkunci saat mengerem, sehingga Bagnaia pun kesulitan untuk melibas tikungan di Aragon.

Baca Juga: Menang Sprint MotoGP Aragon 2024, Omongan Marc Marquez Terbukti

Namun masalah itu sudah terjadi sejak sesi latihan, sehingga Bagnaia pun mengeluhkan hal tersebut kepada teknisi Michelin.

Bagnaia pun heran lantaran tekanan dan bannya sempurna, sehingga seharusnya tidak ada masalah seperti itu.

"Tekanan dan suhunya sempurna. Terjadi sejak kemarin secara serupa. Itu di luar kontrol kami," tegas juara MotoGP 2023 ini.

Ada yang menyebut Bagnaia sedang sial, karena mendapat set ban Michelin yang kebetulan tidak begitu bagus performanya.

Persis yang dialami Jorge Martin akhir musim lalu, di mana performanya tidak maksimal meski kondisinya terlihat sempurna.