Header Knalpot Motor Stainless Tak Jamin Bebas Karat, Ini Sebabnya

Radityo Herdianto - Senin, 2 September 2024 | 10:00 WIB

ILUSTRASI. Header knalpot motor. (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Bahan stainless steel kerap digunakan untuk pembuatan header atau pipa knalpot motor.

Khususnya buat pengguna motor ingin modifikasi knalpot racing dengan header custom.

Header knalpot stainless steel kerap jadi pilihan karena dianggap tahan karat.

"Tahan karat bukan berarti bebas karat," sebut Dede, pemilik bengkel spesialis DD Auto Exhaust, Srengseng, Jakarta Barat.

"Pipa stainless steel sebenarnya juga bisa karat bergantung grade-nya," ungkapnya kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.

Yuka Samudera
Header knalpot OVER Racing.

Baca Juga: Knalpot Purbalingga GT Speed Performance, Baru Sebulan Udah Tembus Pasar Luar Negeri

Ada beberapa grade stainless steel yang biasa digunakan untuk header knalpot.

Sebagai contoh stainless steel 201 dan 304.

Beda grade punya perbedaan ketebalan maupun karakter terhadap ketahanan panas.

"Kalau grade 201 punya ketebalan 0,8 mm, yang 304 lebih tebal yakni 1,2 mm," beber Dede.

Grade yang lebih tipis bisa berguna untuk lekukan yang ekstrim karena cenderung elastis tapi tidak tahan panas pada temperatur tinggi.

Saat terpapar panas tinggi, material logam mulai mengalami deformasi dengan berubah warna menguning sampai hitam gosong.

ryan/gridoto.com
step tubing pada header knalpot

Baca Juga: Terungkap Penyebab Knalpot Motor Ngebul dan Keluarkan Asap Putih

"Kondisi tersebut bisa menjadi awal kerak dan karat muncul jika tidak dijaga kebersihannya," jelas Dede.

Pada grade yang lebih tinggi memang punya ketahanan panas tinggi, tapi cenderung kaku.

"Deformasi grade stainless steel ini memang lebih kuat kalau sudah dipakai lama," ujar Dede.