Ini Penyebab Transmisi Mobil Matik Kasar dan Jadi Jedag-jedug

Ferdian - Jumat, 30 Agustus 2024 | 18:45 WIB

Ilustrasi transmisi matik (Ferdian - )

GridOto.com - Jangan main-main, ini efek buruk kalau oli transmisi matik mobil bekas jarang ganti oli transmisi.

Karena banyak pemilik mobil matik yang mengeluhkan transmisi jadi kasar dan ada gejala jedug.

Penyebab transmisi matik menjadi kasar dan gejala jedug ada beberapa hal.

"Pemilik mobil yang biasa kerja di Jakarta itu kan sering kena macet, untuk itu mereka harus memperhatikan betul kondisi oli transmisi," terang Apuy disitat dari Otoseken.id.

Apuy adalah Owner dari spesialis transmisi matik Sakira Abadi Motor, Tangerang.

Tranmisi matik punya unit yang mengontrol hidrolik (hydrolic control unit).

Komponen ini berfungsi untuk mengontrol transmisi otomatis memakai tekanan dari pompa oli.

Oli transmisi jadi nyawa transmisi matik, karena transmisi otomatis sangat mengandalkan tekanan oli.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Penggantian oli transmisi

Oli yang jarang diganti dapat menimbulkan endapan dan menyisakan residu.

Ini membuat kinerja transmisi tidak optimal sehingga muncul gejala transmisi menjadi kasar dan timbul jedug-jedug.

Disarankan untuk ganti oli transmisi mengikuti manual book yang sudah disediakan pabrikan mobil.

Contoh Suzuki Ertiga, penggantian oli tranmisi matik setiap 40 ribu kilometer atau 24 bulan.

Toyota Avanza di interval 80 ribu kilometer atau 48 bulan.

Anda juga bisa mengecek kualitas oli transmisi menggunakan dipstik oli transmisi yang berada di ruang mesin.

Biasanya, oli transmisi yang masih bagus berwarna merah dan ada wanginya.

Kalau oli transmisi yang sudah gelap dan berbau seperti kebakaran, itu udah waktunya diganti.

Baca Juga: Mobil Matik Jarang Ganti Oli Transmisi, Dampaknya Bisa Begini