Dikira Sama, Ternyata Motor Luca Marini dan Johann Zarco Berbeda

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 11 Agustus 2024 | 20:45 WIB

Ternyata motor Johann Zarco dan Luca Marini berbeda di MotoGP 2024 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Dikira sama speknya, Luca Marini dan Johann Zarco menggunakan Honda RC213V yang sangat berbeda di MotoGP 2024.

Perbedaan tersebut terjadi lantaran Luca Marini dan Johann Zarco memiliki preferensi berbeda sesuai gayanya, sehingga keduanya memilih dua mesin yang berbeda.

Ditambah juga karena mendapat konsesi penuh, Honda memiliki kebebasan dalam pengembangan mesin dan terhindar dari aturan 'frozen engine'.

Zarco pun memilih mesin yang lebih kencang di lurusan, sedangkan Marini suka dengan mesin yang lebih halus.

"Mesin Zarco punya tenaga dan kecepatan lebih di lurusan, namun mesin itu sulit dikendarai," kata Marini dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.

Menurut Marini, pengembangan motor yang hanya mengedepankan tenaga saja adalah salah dan membuat masalah lebih besar di kemudian hari.

"Aku tak menyukainya. Itu bukan cara yang benar untuk mengembangkan motor demi masa depan," jelasnya.

Marini lebih suka spek mesin yang dipakainya, dan juga mesin baru yang kabarnya akan dibawa di MotoGP Austria pada pertengahan Agustus 2024.

"Kami harus mengembangkan mesin ini di masa depan, karena akan memberikan performa lebih di masa depan," ungkap adik tiri Valentino Rossi ini.

Baca Juga: Ranking Crash Paruh Musim MotoGP 2024, Marquez Semakin Menjadi-jadi

Salah satu masalah motor Honda RC213V adalah dalam balapan, terutama jika menggunakan ban hard dalam balapan utama.

Kemudian saat menikung juga sulit, sehingga mesin yang bertenaga besar seperti pilihan Zarco akan sangat tidak berguna karena motor akan semakin sulit melibas tikungan.

Menurutnya mesin yang lebih halus akan membantu motor dalam menikung dan top speed nantinya bisa dikembangkan pelan-pelan.

"Saat ini kami harus mengerem terlalu awal dan mengerem lebih lama," ungkap mantan pembalap VR46 Racing Team tersebut.

"Di tikungan kami harus memperlambat motornya dengan maksimal untuk menikung, itu masalah terbesar kami. Kami membutuhkan perbaikan," jelasnya.