GridOto.com - Beredar kabar tarif sewa mobil untuk Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai puluhan juta.
Paling menggemparkan tarif sewa Toyota Alphard tembus Rp 25 juta.
Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah Indonesia (Asperda) Kalimantan Timur, Damun Kiswanto mengatakan, permintaan dari Setpres datang pada Bulan Juli 2024.
Kerjasama pengadaan kendaraan ini pun sudah dituangkan dalam Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pada bulan yang sama.
"Jumlah kendaraan yang terkontrak sekitar 100 unit, dan itu sudah dibayar di muka sebesar 50 persen dari nilai kontrak," ungkap Damun (3/8/24).
Menurut Damun, permintaan kendaraan tersebut mencakup beragam jenis.
Terbanyak adalah Toyota HiAce Premio, Commuter dan Luxury. Disusul oleh Alphard, Fortuner, dan Innova Reborn.
Selain MoU dengan Setpres, Asperda Kaltim juga mendapat banyak permintaan pemesanan dari masyarakat umum jelang HUT RI dengan jumlah total 1.000 unit.
Damun menuturkan, untuk memenuhi kebutuhan kendaraan selama Bulan Agustus yang permintaannya sangat padat, Asperda Kaltim mendapat dukungan dari DPP Asperda Indonesia.
"Karena itu, pemenuhan kendaraan operasional untuk mobilitas 17 Agustus 2024, insya Allah aman," imbuhnya.
Saat ini, unit-unit sudah dalam perjalanan menuju Kalimantan Timur, yang didatangkan dari Surabaya, Jakarta, Sidoarjo, Semarang, Solo, Makassar, Bali, dan Palu.
Seluruh unit yang didatangkan dari sejumlah kota tersebut sudah dibooking jauh hari dengan harga sewa normal sekitar Rp 2,5 juta untuk Fortuner, Rp 3,5 juta hingga Rp 6 juta untuk HiAce, dan Rp 7 juta untuk Alphard.
Namun, harga sewa yang dikenakan saat pemesanan Bulan Agustus mengalami lonjakan 100 persen menjadi sekitar Rp 5 juta (Fortuner), Rp 15 juta (HiAce), bahkan ada yang sampai Rp 25 juta (Alphard).
Menurut Damun, meroketnya harga ini karena biaya pengiriman dari luar kota dan luar pulau yang bisa mencapai Rp 13 juta untuk satu unit.
"Angka ini hanya untuk Hi-Ace, belum unit jenis lain," cetus Damun.
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, tak ada yang mahal kalau penyewaan dilakukan dalam rangka peringatan hari kemerdekaan.
"Kalau untuk national day atau hari kemerdekaan menurut saya enggak ada yang mahal. Karena itu adalah hari kita," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, (6/8/24).
"Tapi bukan berarti terus penggunaan anggaran negara itu apa suka-suka kita. Semuanya bisa dikontrol," tegasnya melansir Kompas.com.
Moeldoko mengakui harga sewa kendaraan di IKN mengalami kenaikan.
Begitu juga dengan harga sewa hotel yang menjadi cukup mahal.
Namun, ia menilai kondisi itu situasional dan tidak bisa dibandingkan dengan situasi pada hari-hari biasa.
Ia kembali menegaskan, tidak ada yang mahal jika tujuannya peringatan hari besar negara. Terlebih peringatan HUT RI tahun ini pertama kalinya digelar di IKN.
"Mestinya ini kan case-case tertentu. Memaknainya adalah jangan disamakan apple to apple dengan situasi yang umum. Ya bagi saya untuk kepentingan hari ulang tahun negara itu enggak ada yang mahal," katanya.
"Dan terus kedua, case-nya di sana (IKN) adalah case situasional yang mana semua penuh keterbatasan. Akomodasi terbatas. Sehingga ada saya dengar harga hotel juga cukup mahal. Hal yang wajar lah," tambah mantan Panglima TNI itu.
Tapi belakangan pihak Istana Kepresidenan membantah bahwa pemerintah akan menyewa mobil dalam jumlah besar.
Namun, Istana membenarkan bila mereka akan menyewa bus untuk membantu mobilisasi para tamu negara termasuk para menteri.
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengakui, biaya untuk penyelenggaraan upacara kemerdekaan RI tahun ini memang membengkak karena diadakan di dua tempat.
Namun, kenaikan kebutuhan anggaran tidak signifikan.
Ia menjelaskan, pihaknya akan menggunakan bus sebagai transportasi menuju IKN karena sarana dan prasarana yang masih terbatas.
"Itu kan lokal, pasar lokal itu, bukan anu kita. Dan kita besok enggak akan menggunakan (Aplhard) itu kan, kita akan menggunakan bus," kata Pratikno di gedung Kementerian Sekretariat Negara, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, (6/8/24) mengutip Kompas.com.
Pratikno mengungkapkan, penyediaan bus untuk sarana transportasi itu sudah dikoordinasikan dengan aparat setempat di Kalimantan Timur, yaitu Kapolda Kaltim dan Pangdam.
Begitu juga dengan pemerintah daerah setempat, yaitu pemerintah kabupaten dan kota.
Penyewaan bus kata dia, menjadi solusi untuk menghadapi kendala sarana prasarana transportasi saat hari besar tersebut.
Namun, ia tidak hafal jumlah seluruh bus yang bakal digunakan. Yang pasti, biaya penyediaan bus akan ditanggung oleh negara.
"Kalau penyelenggaraan upacara itu kan memang dibiayai oleh negara. Enggak ada masalah setiap tahun juga begitu," ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Kemensetneg Setya Utama menambahkan unit bus yang disewa juga tidak mencapai 1.000 buah.
Setya juga memastikan, para menteri dan tamu negara lainnya akan naik bus yang disediakan Kemensetneg tersebut saat menghadiri HUT RI di IKN.
"Betul (untuk tamu negara dan menteri) kami siapkan bus," katanya, (7/8/24) malam.
Sementara itu, saat ditanya lebih lanjut apakah nantinya Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan naik dalam bus yang disediakan Kemensetneg, Setya menyebut akan mengikuti aturan dari tim Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Sebab keduanya merupakan tamu VVIP.
"Sesuai ketentuan untuk VVIP, diatur Paspampres," kata Setya.
Kendati demikian, Setya membenarkan Kemensetneg tetap menyewa kendaraan operasional sekitar 100-an unit untuk wara-wiri dan logistik, seperti truk dan mobil box barang.
Namun untuk mobilisasi dari dan ke IKN, utamanya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), sarana transportasi yang digunakan bersifat massal, seperti bus.
Selain itu, kendaraan lain yang digunakan adalah untuk rangkaian Presiden RI dan Ibu Negara serta kendaraan kontigensi, seperti kendaraan cadangan dan ambulan.
"Tentu saja diperlukan juga kendaraan operasional untuk wara-wiri dan logistik seperti truk dan mobil box barang. Total semua itu, hanya seratusan unit," ucapnya.
Secara keseluruhan, totalnya tidak sampai 1.000 unit.
Termasuk kata dia, armada bus yang disiapkan oleh panpel bidang transportasi, yaitu Kemenhub, OIKN, serta pemerintah daerah setempat.
"Jumlahnya juga hanya sekitar 200-an, jauh dari 1.000 unit untuk sarana transportasi pasukan upacara dan undangan," jelas Setya.
Baca Juga: Pemerintah Rental Alphard Sampai Innova Reborn Untuk HUT RI di IKN, Segini Tarifnya