Kenapa Ganti Oli Transmisi Honda BR-V Gak Boleh Telat, Ini Sebabnya

ARSN - Minggu, 4 Agustus 2024 | 22:20 WIB

Waspada, ganti oli transmisi Honda BR-V telat dampaknya bisa jadi begini (foto ilustrasi) (ARSN - )

GridOto.com - Pemilik mobil bekas Honda BR-V jangan sampai telat ganti oli transmisi matik CVT ya.

Kalau telat risikonya bisa bikin transmisi matik Honda BR-V kalian rontok.

"Kami pernah tangani beberapa kasus Honda BR-V, biasanya transmisi CVT-nya rontok," kata Tri Pranoto.

Tri Pranoto ini adalah pemilik atau owner bengkel spesialis Honda Clinic Pradana.

"Periodik penggantian oli transmisi kan harusnya per 40.000 km. Tapi untuk kenyataannya di Jakarta banyak stop and go, lalu juga suhunya panas, jadi mungkin kualitas olinya lebih mudah turun," lanjutnya.

Penyebab lainnya adalah pemilik BR-V yang telat mengganti oli tidak sesuai anjuran pabrikan.

Abdul Aziz Masindo/Otoseken.id
Komponen Puli dan Sabuk Baja di mobil Transmisi CVT


Misalnya, harus ganti oli matik tiap kelipatan 40.000 km malah ganti di kelipatan 50.000 km atau 60.000 km.

Biasanya, transmisi matik CVT Honda BR-V yang mulai rusak ada timbul gejala delay pada saat perpindahan gigi.

"Tarikannya agak tersendat atau delay, ketika gejala itu dibiarkan lama-lama akan makin parah, dan ketika transmisinya rontok mobil jadi enggak bisa jalan," jelasnya.

Siap-siap mengganti sabuk atau belt pada bagian CVT-nya.

Di bengkel spesialis Honda Clinic Pradana biayanya kurang lebih bisa Rp 8 juta.

Agar terhinda dari rontok, disarankan untuk menggati oli setiap 20.000 kilometer.

Hal ini untuk menghindari penurunan kualitas oli.

Serta memberikan jarak aman bagi konsumen yang sering lalai dalam mengganti oli matic.

Untuk biaya penggantian oli matic, Honda Clinic Pradana biasanya mematok tarif kurang lebih Rp 400 ribu.

"Itu sudah termasuk jasa dan oli satu galon. Kalau di kami biasanya pakai oli matic khusus CVT Honda HCF-2," tutup Tri.

Baca Juga: Ganti Oli Mesin Mobil Wajib Ganti Filter Oli, Ini Lho Sebabnya