GridOto.com - Di Indonesia, bengkel karoseri sering kali menjiplak desain bus dari perusahaan karoseri besar.
Misalnya saja bus dari Karoseri Laksana yang sering ditiru oleh bengkel karoseri rumahan.
Di satu sisi, bodi bus hasil tiruan ini bisa berbahaya karena aspek keselamatannya sering kali tidak sesuai standar.
Contohnya saja kecelakaan PO Trans Putera Fajar yang terjadi di Subang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, diketahui bahwa bodi bus dimodifikasi tidak sesuai standar di salah satu bengkel karoseri.
Terkait maraknya bengkel karoseri yang menjiplak desain busnya, Stefan Arman selaku Technical Director Laksana memberikan komentarnya.
Menurutnya, Laksana sejauh ini tidak ingin mengambil jalur hukum terkait masalah tiruan produknya.
Namun, Ia meminta pihak berwenang untuk mengontrol perizinan karoseri rumahan agar mereka mengikuti standar keamanan yang sudah ditetapkan melalui undang-undang.
"Kami serahkan ke regulator untuk mengatur perizinan yang harus dimiliki oleh bengkel-bengkel tersebut ya. Karena memang untuk melakukan perubahan bentuk suatu kendaraan, terutama bus, harus memiliki beberapa izin khusus," tutur Stefan di sela-sela GIIAS 2024.
Baca Juga: Keren! Fitur pada Pesawat Ini Segera Dipasang di Bus Garapan Karoseri Laksana
Hal senada juga sempat diungkapkan oleh Alvin Arman selaku Commercial Director Laksana, yang menyebut pihaknya tidak ambil pusing jika produk mereka ditiru.
"Ya kami ambil sisi positifnya aja lah, berarti kan produk kami bisa diterima, tandanya sudah bagus berarti produk kami," ucap Alvin sambil di pabrik Laksana, Ungaran, Jawa Tengah, Kamis (6/7/2023).
Ia juga mengatakan, Laksana tidak menempuh jalur hukum untuk perusahaan yang meniru desain mereka.
"Enggak (mengambil langkah hukum). Terus terang mereka enggak izin, tapi yasudah lah kami ambil sisi positifnya aja. Saya kira mereka meniru kami artinya kami jadi panutan," pungkasnya.