GridOto.com - Mitsubishi Triton HDX 2024 meneruskan peran generasi sebelumnya sebagai jagoan heavy duty. Tapi kenapa output mesin HDX tetap yang paling kecil dari Triton lainnya?
Betul, meski semua Mitsubishi Triton 2024 mendapatkan mesin baru berkode 4N16, namun tetap ada perbedaan output di antara varian-variannya.
Mesin 4 silinder turbodiesel berkapasitas 2.442 cc itu, di varian Triton Ultimate dan Exceed menghasilkan 184 PS/3.500 rpm dan torsi 430 Nm pada 2.250-2.500 rpm.
Kemudian di Triton GLX dan GLX, mesin yang sama diset untuk merilis 150 PS/3.500 rpm, dengan torsi 350 Nm/1.500-3.000 rpm.
Figur itu kontras dengan output yang dimiliki Triton HDX baik single cabin maupun double cabin.
Di Triton HDX, mesin 4N16 ‘hanya’ merilis 110 PS/4.000 rpm dengan paduan torsi 200 Nm/1.000-3.750 rpm.
Meski terkesan inferior, namun ada celah yang membuat set output seperti ini justru menguntungkan.
Itu adalah grafik torsi yang sudah menuai kemampuan maksimum sejak putaran yang lebih rendah.
MMKSI
Interior Mitsubishi Triton HDX yang simpel.
Benar bahwa torsinya cuma 200 Nm, tapi itu sudah ada sejak 1.000 rpm dan merentang hingga 3.750 rpm. Sangat luas untuk ukuran mesin diesel.
Sedangkan varian GLX dan GLS, torsi puncaknya baru ada di 1.500 rpm lalu terbatas di 3.000 rpm.
Ultimate dan Exceed lebih sempit lagi, torsi puncaknya hanya di kisaran 2.250-2.500 rpm.
Padahal sebagai ‘kuda pekerja’, Triton butuh torsi maksimal di putaran serendah mungkin untuk memanggul beban berat.
Pun dengan torsi maksimal di putaran mesin sepanjang mungkin agar momentum mobil saat melaju lebih terkendali.
Tak hanya itu, output yang lebih kecil juga membuat mesin bekerja lebih ringan.
Mesin jadi tak perlu ngoyo dan pada akhirnya lebih potensial menjangkau umur kerja yang lebih panjang.