GridOto.com - Pecco Bagnaia memilih strategi yang salah, yang membuatnya hanya finis ketiga di sprint MotoGP Jerman 2024.
Sangat disayangkan karena pada awal balapan Pecco Bagnaia melakukan start yang sangat cepat, hingga dapat memimpin sprint MotoGP Jerman 2024 selama dua lap awal.
Namun memasuki lap 3, Pecco Bagnaia terlihat kewalahan dan kemudian dilewati Jorge Martin dan Miguel Oliveira.
Setelah itu sang juara bertahan kesulitan mengejar dua pembalap tersebut, bahkan sempat hampir dikejar oleh rekannya yakni Enea Bastianini.
"Aku melakukan kesalahan dengan strategi balapnya. Aku di depan untuk mengatur ban belakang dengan lebih baik," kata Bagnaia dilansir GridOto.com dari Todocircuito.
"Jorge tahu itu, ia melewatiku dengan cara dan waktu yang sempurna karena sejak kemarin sebenarnya sangat sulit menyalip dengan cara lain," jelas murid Valentino Rossi ini.
Jadi setelah beberapa lap, Bagnaia akhirnya sadar bahwa ternyata menghemat ban belakang kurang begitu efektif untuk dijadikan senjata cadangan.
Pada akhirnya pembalap tim Ducati Lenovo tersebut tidak mendapat manfaat apa-apa dari yang telah dilakukannya.
Selain kesalahan dalam menghemat ban belakang, kesalahan berikutnya adalah pemilihan nilai tekanan ban depan yang kurang tepat.
Baca Juga: Pedro Acosta Sempat Hampir Gabung Tim Valentino Rossi, Gagal Karena Satu Hal Doang
"Aku mencoba membuka sedikit pada akhirnya untuk keluar dari jalur lurusan dan Miguel malah melewatiku," sambung Bagnaia.
"Kupikir kesalahan kami adalah soal nilai tekanan ban depan," jelas juara dunia tiga kali tersebut.
Secara ritme, tiga pembalap terdepan memiliki kecepatan yang sangat mirip dan selisihnya sangat tipis.
Masalah tekanan ban itu membuat Bagnaia kesulitan mencari momentum untuk melewati pembalap di depannya.
"Mustahil mempercepat karena Jorge punya kecepatan bagus, aku juga sama. Tapi sebenarnya aku lebih kencang dari Miguel, hanya saja sulit melewatinya," ungkap Bagnaia.
"Setiap mendekat, sangat mustahil menutup jalur di tikungan. Mereka melakukan kerja lebih baik dariku, mereka lebih cerdas dalam memahami dan mengatur ban belakang yang sebenarnya kurang begitu berguna," jelasnya.