GridOto.com - Beberapa waktu belakangan ini kecelakaan tabrak belakang truk terjadi.
Salah satu penyebabnya dikarenakan mengantuk alias microsleep saat mengemudi.
Diketahui, microsleep adalah kondisi di mana seseorang kehilangan kesadaran atau perhatian akibat rasa kantuk, sehingga seseorang tersebut tertidur secara tiba-tiba dalam waktu beberapa detik saja.
Hal ini tentu menjadi bahaya saat sedang mengemudikan mobil.
Nah supaya tidak terlanjur kejadian, berikut ini cara mudah mencegah microsleep saat perjalanan.
Untuk mencegah terjadinya microsleep bagi pengemudi, menurut Jusri Pulubuhu selaku Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC), pengemudi penting untuk istirahat beberapa jam.
"Istirahat berhenti 2-3 jam sekali untuk mengembalikan tenaga tubuh. Apalagi ketika melewati jalan tol, risiko cepat lelah bertambah karena fokus menjaga handling mobil kecepatan tinggi," kata Jusri seperti pernah dikutip dari Kompas.com.
Pada jeda waktu istirahat kedua dan seterusnya nanti, disarankan untuk melakukan power nap atau tidur sejenak sekitar 20-30 menit.
Durasi yang lebih lama, dikhawatirkan justru terjadi gangguan tidur yang membahayakan diri sendiri.
"Tidur berjam-jam kualitas tidur akan berubah. Itu terasa pada konsentrasi pengemudi. Jadi mudah ngantuk ketika melanjutkan perjalanan, karena mood yang kacau dan labil," lanjutnya.
Hal lainnya yang wajib diperhatikan adalah durasi maksimal untuk mengemudi yang aman. Menurut Jusri, kekuatan fisik seseorang mengemudi dalam sehari maksimal hanya 10 jam.
"Perencanaan perjalanan harus matang, jadi kapan untuk singgah di rest area, istirahat ishoma, dan tiba di kota A, B, dan sebagainya telah terjadwal," tambahnya.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, risiko mengalami microsleep bisa dicegah dengan istirahat yang cukup.
"3 jam berkendara perlu jeda istirahat 30 menit. Justru istirahat di perjalanan itu lebih penting untuk keselamatan jika dibandingkan tidur lama sebelum bepergian," ujar Sony.
"Konsentrasi tinggi otot-otot, otak, dan respon feeling turun. Maka, yang penting itu manajemen waktu istirahat. Biar tetap rileks sampai ke tujuan," ucapnya.
Baca Juga: Tudingan Tak Terbukti, Ini Sebab Toyota Rush Terjang Mazda 6 Estate Patwal Polisi di Medan