GridOto.com - Saat memutuskan meninggalkan Aprilia, ternyata bergabung dengan tim KTM Tech3 bukan keinginan utama Maverick Vinales di MotoGP 2025.
Sebenarnya Maverick Vinales ingin mengendarai Ducati di MotoGP 2025, dengan bergabung di tim Pramac Racing.
Hal itu diungkap oleh mantan manajer Vinales, Ricard Jove, yang masih terus menjalin komunikasi dengan sang pembalap.
Vinales ingin motor yang lebih kompetitif dan Ducati jelas memilikinya, jauh dari yang dimiliki KTM ataupun Aprilia.
Sang pembalap ingin pergi lantaran motor Aprilia yang masih selalu bermasalah dengan keandalan, yang mana RS-GP sering kali masih mogok dan mengalami masalah teknis.
"Kenapa Maverick pindah? Itu masalah Aprilia, di luar budget, barang kali soal keandalan motornya," kata Jove dilansir GridOto.com dari Todocircuito.
"Di Portimao, Maverick jatuh saat mendekati finis. Ada masalah kopling, knalpot rusak. Mungkin itulah alasannya," jelasnya.
Pramac memang menjadi pilihan utama Vinales, akan tetapi masalah dengan Ducati membuat rencananya gagal terwujud.
Apalagi Pramac Racing malah akan beralih ke Yamaha, yang mana mereka beberapa tahun silam yang telah memecat Vinales dari grid.
Baca Juga: Pantesan Pergi, Ini Dua Sosok yang Bikin Valentino Rossi Kesal Hingga Meninggalkan Honda
"Ketikakpastian kemitraan Pramac dan Ducati membuat Maverick memilih KTM. Ada yang bilang Vinales tidak suka karena datangnya Jorge Martin, tapi itu salah. Maverick sudah mulai bergerak sejak sebelum kejadian Martin," sambungnya.
"Di Mugello ia bilang ke Aprilia bahwa ia tak mau lanjut. Bagiku itu cuma masalah kompetisi. Maverick bukan pindah karena masalah uang, ia hanya benar-benar ingin mengakhiri kariernya dengan baik dan tidak melihat proyek Aprilia sebagai proyek yang tepat," jelasnya.