Cara Sembodo Rent Car Minimalisir Penggelapan Mobil Rental

Wisnu Andebar - Selasa, 11 Juni 2024 | 13:27 WIB

Sembodo Rent Car punya line up mobil mewah untuk disewakan (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - PT Semesta Bolo Transindo (Sembodo Rent Car) mengungkapkan punya beberapa prosedur bagi konsumen yang akan menyewa mobil di perusahaannya.

Hal ini disebut untuk meminimalisir terjadinya tindak kejahatan penggelapan mobil rental, seperti kasus yang terjadi di Pati, Jawa Tengah.

Seperti diketahui, pemilik rental berinisial BH (52) yang hendak mengambil mobilnya yang digelapkan oleh penyewa malah justru dikira maling dan dikeroyok hingga tewas.

Kisnanto Hadi Pribowo, Manajer Operasional Sembodo Rent Car menyampaikan, tiap perusahaan rental biasanya punya Standard Operating Procedure (SOP) masing-masing untuk mencegah penggelapan mobil yang disewakan.

"Untuk di perusahaan kami, calon penyewa baik itu perorangan atau perusahaan diminta untuk melengkapi dokumen legal atau data diri yang diperlukan," ujar Bowo kepada GridOto.com, Senin (10/6/2024).

Kemudian ketika dokumen dinyatakan sesuai, proses dilanjutkan untuk survei tempat tinggal atau kantor.

Dokumen dan hasil survei yang ada lalu akan dianalisa lebih lanjut.

"Dari proses tersebut, kami menilai cukup bisa mengurangi potensi kejadian serupa," paparnya.

Di samping itu, penyematan Global Positioning System (GPS) pada tiap unit mobil yang disewakan juga tidak boleh ketinggalan.

Baca Juga: Tanggapan Sembodo Rent Car Soal Penggelapan Mobil Rental di Pati, Bukan Hal Baru

"Betul, untuk GPS memang menjadi peranti yang harus ada di armada, terutama bagi pelaku rental yang fokus penjualannya ke penyewa perorangan," terang Bowo.

Jadi semisal mobil dibawa kabur oleh penyewa, pemilik rental dapat melacak lokasi mobil dengan mudah.

Namun demikian, dari kasus yang terjadi di Pati yang mana pemilik mobil justru dikira malling, bisa diambil pelajaran agar para pemilik rental mobil ke depannya tidak mengalami hal serupa.

"Untuk menyelesaikan kasus seperti itu sebaiknya melibatkan pihak penegak hukum dan juga mengambil tindakan sesuai dengan SOP-nya," pungkasnya.

Diketahui kronologi kejadian berawal saat korban dan tiga orang rekannya datang ke Pati untuk mencari mobilnya yang sebelumnya disewa.

Mereka pun langsung mengarah ke lokasi mobil tersebut sesuai petunjuk dari GPS yang dipasang di mobil.

Namun karena diteraki maling pada saat proses pengambilan mobil tersebut, maka yang terjadi adalah tindakan anarkis oleh massa.