GridOto.com - Ducati Riding Experience (DRE) Holiday sukses digelar di Pertamina Mandalika International Circuit, 7 - 9 Juni lalu.
Yang menarik, khusus di Indonesia anda embel-embel ‘Holiday’ di nama event-nya.
Dan ternyata ini lah yang menjadi pembeda jika dibandingkan dengan gelaran DRE yang sudah pernah dibuat sebelumnya.
DRE sendiri sudah dimulai sejak 2003, dan memiliki tiga genre berbeda. Racetrack Academy, Adventure Academy dan Road Academy.
"Sejak 2003 hingga saat ini sudah lebih dari 30 ribu bikers di seluruh dunia, memilih Ducati Riding School untuk meningkatkan skill berkendaranya," ungkap Giacomo Caliterna dari Ducati Motor Holding.
Nah, khusus DRE Holiday Mandalika, magnetnya bukan hanya belajar mengendarai moge Ducati dengan baik dan benar dengan bimbingan instruktur professional yang mayoritas adalah para pembalap Ducati.
Tapi, khusus di Indonesia peserta juga bisa sambil berlibur. Menikmati suasana keindahan alam Lombok khususnya di area Mandalika.
Jimmy Budhijanto, CEO Ducati Indonesia menegaskan DRE Holiday Mandalika ini sangat spesial.
“Untuk pertama kalinya, Ducati mengadakan DRE di Indonesia dengan konsep yang berbeda dari biasanya. Acara kali ini dirancang dengan memadukan DRE Racetrack Academy dengan liburan,” ungkapnya.
Azzam salah satu peserta dari Brunei Darussalam pun merasakan suasana yang menyenangkan. “Sirkuit bagus, pantainya juga cantik sekali,” kagum peserta di kelas Intro ini.
Serunya acara ditutup di tempat yang istimewa, yaitu 360 Hill sambil menikmati pemandangan matahari tenggelam di Mandalika yang terkenal dengan keindahannya.
DRE Racetrack Academy memiliki 4 kelas sesuai skill pesertanya, ada intro, warm up, evo dan master. Untuk yang mau private, ada kelas tambahan One on One.
Di Indonesia, totalnya ada lebih dari 200 peserta yang mayoritas dari luar negeri.
Ada dari Taiwan, Thailand, Hong Kong, Indonesia, Filipina, Malaysia, Myanmar, Korea Selatan, Singapura, Brunei, India, hingga Vietnam. Hanya 25 orang peserta dari Indonesia.
Dalam satu hari, peserta tiap kelas dibagi dalam satu tim kecil berisi 4 sampai 5 orang dengan satu instruktur.
Tiap tim mendapatkan 5 sesi di dalam sirkuit, jeda antar sesi diisi dengan pelatihan dan evaluasi. Bahkan ada salah satu sesi dimana peserta direkam menggunakan kamera, sehingga tiap kesalahan bisa langsung dikoreksi.
Cara mengajar seperti ini yang membuat perbaikan skill peserta terasa sangat pesat.
Nama-nama pembalap dunia seperti mantan pembalap MotoGP Ducati, Danilo Petrucci dan Karel Abraham, juga juara dunia MotoE Matteo Ferarri jadi salah satu instruktur. Mantap!
MOTORNYA SUPER KENCANG
Spek motor yang dipakai latihan pun enggak kaleng-kaleng. 20 unit lebih Ducati Panigale V4S didatangkan. Ini adalah salah satu superbike 1.000 cc paling kencang yang dijual massal Ducati saat ini.
Mesinnya V4 1.103 cc terbaru berjuluk Desmosedici Stradale ini punya tenaga maksimal 215,5 hp di 13.000 rpm. Sedang bobotnya hanya 192 kg saja.
Varian Panigale V4S ini banyak berbeda dari versi ‘base’ di area kaki-kaki. Pelek depan belakang sudah pakai forget keluaran Marchesini. Yang tak kalah istimewa adalah suspensi elektronik semiactive-nya.
Di depan pakai Ohlins NPX, sedang yang belakang Ohlins TTX36. Rem pakai Brembo Monoblock Stylema.