Gridoto.com- Saat incar mobil bekas, sebaiknya tanyakan keberadaan buku servis mobil ke penjual.
Sebab, peranti dan dokumen ini penting, terutama riwayat penggantian komponen mobil.
Seperti yang dialami Haris, seorang konsumen yang membeli mobil bekas di showroom Mahkota Jaya Mobilindo.
Hingga saat ini ia tidak memiliki buku service.
"Riwayat mobil jadi gak jelas, mau service gak ada patokannya," keluh Haris.
Sebab, dengan melihat langsung buku servis track record mobil bisa terbaca menyeluruh.
Yulian Karfili, Public Realtions Honda Prospect Motor (HPM) mengungkapkan, buku service ada informasi penting terkait mobil tersebut.
“Kita bisa lihat riwayat kendaraan, sudah ganti komponen apa saja, dengan mengetahui hal itu kita bisa memperkirakan penggantian komponen selanjutnya,” sebut Arvi panggilannya.
Menurut Arvi, dengan mengetahui riwayat sekaligus kita bisa tahu kebenaran odometer yang ada di kendaraan.
“Jika ada misal odometer dimundurin, bisa membandingkan antara di mobil dengan di buku service," ungkapnya.
Soal akal-akalan memundurkan odometer ini bukan perkara yang sederhana.
Dampak memanipulasi informasi penting ini, terkait dengan keselamatan berkendara.
Bayangkan mobil yang seharusnya sudah ganti komponen karena secara jarak sudah lewat.
Tapi karena odometernya dimundurin, dianggap konsumen baru masih aman. Kan bahaya.
Ia mengingatkan konsumen yang mengincar mobil bekas, jangan ragu menanyakan keberadaan buku service ini.
Sebab, jaringan bengkel Honda tidak bisa memberikan data mengenai riwayat mobil apabila bukan diminta oleh pemiliknya.
"Karena kami beranggapan data riwayat mobil itu pribadi, jadi pemiliknya yang harus meminta," ungkap Arvi.
Di zaman teknologi ini menurut Arvi, konsumen Honda sudah dimudahkan untuk download aplikasi honda e-care.
Aplikasi ini lengkap memuat riwayat mobil, kapan service dan interaktif.
"Jadi konsumen bisa gunakan aplikasi ini. Jadi kalau mobil mau dijual tinggal kasih saja info dari aplikasi itu," ungkapnya.