GridOto.com - Jorge Martin mengunggah foto-foto kenangannya dengan Aleix Espargaro, yang baru saja memutuskan pensiun usai MotoGP 2024 berakhir.
Salah satunya kenangan kocak saat Jorge Martin dan Aleix Espargaro bekerja sama, ngerjain legenda MotoGP Jorge Lorenzo.
Momen ini terjadi hampir sedekade lalu, tepatnya saat Jorge Martin masih menjadi pembalap junior di Moto3 pada 2015 silam.
Sedangkan Jorge Lorenzo masih aktif sebagai pembalap Yamaha MotoGP, begitu pula Aleix Espargaro yang saat itu menjalani musim perdananya bersama Suzuki.
Jadi tiga pembalap tersebut memang berada di bawah naungan manajemen yang sama, yakni Albert Varela.
Suatu hari dalam serangkaian MotoGP Australia 2015, Espargaro tiba-tiba mendapat ide untuk menjaili Lorenzo.
Martin yang masih muda kala itu hanya bisa mengangguk-angguk saja untuk menuruti keinginan seniornya tersebut.
"Siang hari kami (aku dan Martin) pergi keluar membeli 100 irisan keju. Kami kemudian makan malam dan aku ingat saat itu kami ketakutan sampai mati," kata Espargaro dalam wawancara DAZN Desember 2023 lalu.
Usai makan malam, Espargaro dan Martin membuntuti X-Fuera sampai ke rumah penginapannya untuk melancarkan aksinya.
Baca Juga: Aleix Espargaro Langsung Gacor di Practice MotoGP Catalunya 2024, Padahal Baru Saja Umumkan Pensiun
"Kami mengendarai mobil, kemudian mengikuti Jorge Lorenzo tanpa menyalakan lampu, secara diam-diam dan benar-benar gugup," tegas ayah dua anak itu.
Setelah itu Espargaro dan Martin menaruh potongan keju di bagian windshield depan mobil Lorenzo dan memenuhinya.
"Valera yang saat itu masih menjadi manajernya, bilang kepada kami 'sialan kau', tapi ia tak pernah membocorkan kami adalah pelakunya," ungkap kakak Pol Espargaro itu.
Setelah melancarkan aksinya, dua pembalap itu sempat berfoto kemudian langsung kabur dari TKP.
Keesokan paginya Lorenzo marah-marah karena mobilnya dipenuhi dengan keju, namun ia masih tak bisa mengetahui siapa pelakunya sampai beberapa lama.
Lorenzo mengaku awalnya ia sangat kesal, namun lama kelamaan ia akhirnya ikut menertawakannya juga.
"Betapa lucunya. Tapi awalnya aku jelas tidak menanggapinya dengan baik, dan juga mengucapkan beberapa umpatan," kata Lorenzo.
Wajar jika Martin sedih, karena selama ini Espargaro sudah menjadi seperti seorang kakak baginya.
Sejak meniti karier di kelas junior, Martinator bahkan menumpang di rumah pembalap bernomor 41 tersebut cukup lama.
Martin yang berasal dari keluarga kurang mampu, merasa berhutang budi dengan kebaikan Espargaro sejak dulu.