Kursi Ducati Pasti Lepas, Enea Bastianini Langsung Dekati Aprilia

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 17 Mei 2024 | 22:00 WIB

Enea Bastianini mulai mendekati Aprilia, setelah peluangnya bertahan bersama tim Ducati Lenovo semakin tipis (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Meski belum ada kabar resmi, peluang Enea Bastianini mempertahankan tempatnya di tim pabrikan Ducati Lenovo untuk MotoGP 2025 sangatlah tipis.

Ducati pun dikabarkan memiliki rencana untuk mempertahankan Enea Bastianini, namun dengan menempatkannya ke salah satu tim satelitnya musim depan.

Sayangnya opsi tersebut tampaknya bukan prioritas buat The Beast, yang menginginkan kursi utama di pabrikan.

Untuk itulah Carlo Pernat selaku manajer sang pembalap, sudah mulai bergerak mencari tempat baru musim depan.

Sambil menunggu pengumuman resmi Ducati, Pernat menjalin diskusi ataupun negosiasi dengan pabrikan lain.

"Kami menunggu keputusan dari Ducati yang akan dibuat sebelum Mugello," kata Pernat, dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.

"Bastianini masih tetap fokus balapan. Ini situasi rumit, bahkan Gigi Dall'Igna mengakui bahwa situasinya panas," jelasnya.

Opsi paling diidamkan Pernat adalah bergabung dengan tim Aprilia Racing, yang kemungkinan akan kehilangan Aleix Espargaro karena pensiun.

"Manajer harus mengeksplor semua opsi," lanjut pria yang pernah menjadi manajer Valentino Rossi ini.

Baca Juga: Pilihan Makin Sedikit, Satu Pabrikan Sudah Tutup Pintu Buat Marc Marquez

"Kami sudah melakukan kontak dengan Aprilia, dan mereka mencari pengganti berkualitas jika Espargaro keluar," tegasnya.

Namun bukan Aprilia saja, ada pabrikan lain yang juga mungkin tertarik memakai jasa Bastianini musim depan.

Pernat juga sudah membayangkan pembalap binaannya tersebut balapan bersama Yamaha, sebagai rekan Fabio Quartararo.

"Bekerja di samping Fabio Quartararo akan menguntungkan, meski itu adalah pertaruhan berisiko," sambungnya.

Selain itu, pria asal Italia ini juga tidak menutup pintu jika memang nantinya sang pembalap turun ke tim satelit Ducati.

"Jangan pernah remehkan Paolo Campinoti dan timnya (Pramac)," jelas pria dengan telinga paling tajam di paddock MotoGP ini.