Minat Mobil Bekas Toyota Harrier Gen 2, Penyakitnya Ada Di Interior

Angga Raditya - Kamis, 16 Mei 2024 | 19:00 WIB

Ilustrasi. Minat Toyota Harrier gen-2, waspada penyakit di interior (Angga Raditya - )

GridOto.com - Minat mobil bekas Toyota Harrier gen 2, penyakitnya ada di interior.

Toyota Harrier generasi dua diproduksi sejak tahun 2003 hingga 2013 dan hadir dalam dua pilihan mesin.

Toyota Harrier ini tersedia dalam pilihan mesin 2.400 cc berkode 2AZ-FE dan 3.000 cc berkode 1MZ-FE.

Mesin ini sama dengan yang digunakan oleh Toyota Camry 2.4 dan 3.0, serta Toyota Alphard 2.4 dan 3.0, sehingga tidak perlu resah dengan suku cadang.

Yang menjadi permasalahan justru ada di bagian interior dan eksterior, terutama dashboard serta panoramic roof.

Dashboard Toyota Harrier gen 2 sering pecah dan lengket

Baca Juga: Tertarik Mobil Bekas Peugeot 207 Hatchback, Waspada Bagian Transmisi

"Kalau interior, dashboard sering sticky dan retak," ujar Tito dari bengkel interior Deltri Garage, Panglima Polim, Jakarta Selatan.

Menurut Tito, terpapar panas berlebih kerap menjadi penyebab dashboard Toyota Harrier lengket dan retak.

"Kalau sudah retak atau pecah, sebaiknya retrim dengan leather saja supaya lebih awet," tuturnya.

Biaya perbaikan dashboard ini lumayan mahal tergantung kualitas kulit yang dipakai, namun sebaiknya siapkan biaya sekitar Rp 5-8 juta.

Sedangkan dari eksterior, penyakit yang kerap dijumpai adalah bocor dari panoramic roof.

"Biasanya karet penjepit panoramic roof sudah getas, jadi air masuk ke kabin," buka Dani dari toko spare part Megaria Motor, Blok M, Jakarta Selatan.

Angga Raditya
Panoramic roof Toyota Harrier generasi kedua sering bocor akibat karet getas dan tidak ada jalur pembuangan air.

Baca Juga: Power Window Mobil Bekas Sering Rusak, Ini 3 Penyebab Utamanya

Air ini juga mengendap di balik plafon, "Kalau didiamkan bisa bikin karat dan keropos," wanti Dani.

Sehingga sebaiknya, "Sealant ulang saja di bagian karet penjepit panoramic roof-nya," tuturnya.

Namun, "Pengerjaannya agak lama, bisa seharian karena harus bongkar plafon dan bersihin sisa airnya," jawab Dani.

Untuk biaya perbaikan, "Tergantung kesulitan, tapi biasanya sekitar Rp 1,8 jutaan," pungkas Dani.