Program Konversi Motor Listrik Gratis Bikin Bengkel Meringis

Hendra - Kamis, 25 April 2024 | 17:41 WIB

Heret Frasthio, founder dan CEO Elders Garage, dukung kebijakan namun pertimbangkan pebengkel (Hendra - )

GridOto.com- Pebengkel motor modifikasi konversi bahan bakar minyak ke tenaga listrik mengeluh soal kebijakan konversi motor listrik gratis. 

Mereka mengaku tidak mengetahui soal pelaksanaan program tersebut. 

"Banyak konsumen nanya, tapi saya gak tau, gak pernah disosialisasikan ke bengkel," ungkap Heret Frasthio, CEO Elders Garage.

Elders garage merupakan salah satu bengkel konversi motor listrik yang ditunjuk pemerintah untuk melaksanakan program kendaraan ramah lingkungan ini. 

Program konversi gratis ini sangat terbatas. 

Tommy Huang, bos Bintang Racing Team (BRT) mengatakan program konversi motor listrik hanya diperuntukkan bagi siswa dan guru SMK saja. 

"Tidak untuk semuanya. Sisa biaya konversi ditutup CSR BUMN ya sekitar Rp 6 juta per unit. Sementara insentif pemerintah Rp 10 juta," ungkap Tommy. 

Tak heran, Heret menganggap program ini hanya gimmick marketing pemerintah saja. 

"Tapi dipublish besar-besaran, dan masyarakat jadi banyak bertanya termasuk ke saya," ungkapnya. 

Baca Juga: Tidak Semua Dapat Konversi Motor Listrik Gratis, Khusus Guru dan Siswa SMK Saja

Menurut Heret, kejadian seperti ini bukan sekali saja.

Ia mengingat di awal program insentif Rp 7 juta pertengahan 2023 lalu.

"Aturannya belum keluar tapi beritanya sudah rame. Akhirnya konsumen banyak menahan diri tunggu aturan keluar. Elders 8 bulan tidak dapat konsumen," jelas pria yang mangkal di Gedung Smesco, Jl. Gatot Soebroto, Jaksel.

Belum lagi, mereka yang sudah terlanjur dikonversi minta pengurangan insentif. 

"Lah.. mana bisa aturannya saja belum keluar," jelasnya. 

Begitu juga saat pemerintah menaikkan nilai insetif dari Rp 7 juta ke Rp 10 juta. 

"Banyak yang bertanya dan berharap dapat pengurangan lagi, padahal aturan belum keluar," bilangnya. 

Heret berharap, pemerintah saat mengeluarkan kebijakan juga mempertimbangkan stake holder lainnya termasuk pebengkel. 

"Kami mendukung program ini, namun perlu juga diperhatikan kondisi lapangan yang terjadi," tutup Heret.