GridOto.com - Pasang power steering di mobil retro, perhatikan dimensi ruang mesin.
Mobil retro atau mobil lawas terkadang tidak dilengkapi dengan fitur power steering.
Sehingga opsi menambahkan power steering agar putaran setir ringan jadi jamak dilakukan.
Dalam memilih perangkat power steering tambahan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
“Paling dasar, lihat kompartemen mesin, apakah ruangnya sempit atau masih lega,” ucap Widitya Prayudi dari bengkel spesialis retro Automedic, Ciputat, Tangerang.
Baca Juga: Oli Power Steering Perlu Diganti Kalau Sudah Ada Tanda-tanda Begini
Ruang mesin akan menentukan jenis power steering yang dipakai, antara model rack steer (rack & pinion) atau steering house.
“Biasanya kalau kompartemen masih lega, bisa pakai model steering house,” jelas Didiet, sapaan akrabnya.
Power steering model ini dilengkapi dengan bonggolan besar yang berisi gerigi-gerigi.
“Biasanya yang pakai power steering ini mobil-mobil besar tahun lama, seperti Holden atau Chevrolet,” jelas Ishvari Yunaini dari bengkel Auto66, Ring Road Selatan, Yogyakarta.
Karena memakan tempat, “Ya model ini biasanya sih cuma bisa dipakai yang dimensinya juga besar, seperti FJ Land Cruiser atau Commodore,” ucapnya.
Baca Juga: Ini Perilaku Pengemudi Yang Bikin Power Steering Hidraulis Cepat Rusak
Berbeda dengan model rack steer, yang dimensinya lebih ramping dan mudah dipasang untuk kompartemen mesin sempit.
“Kalau rack steer, ideal buat dipasang di mobil-mobil sedan Jepang, seperti Corolla DX atau Lancer SL,” ucap Didiet lagi.
Untuk mobil-mobil dengan ruang mesin kecil, "Bisa pakai rack steer dari Toyota Kijang," sambung Vari, sapaan akrabnya.
Sedangkan untuk biaya pemasangan, kisarannya sekitar Rp 3-5 juta tergantung jenis perangkat power steering yang digunakan.