GridOto.com - Buat yang mau beli motor baru setelah dapat THR Lebaran, Honda CT125 bisa menjadi pilihan kalau mau kendaraan yang bentuknya anti mainstream.
Desainnya sendiri mengusung gaya bebek trail retro, terinspirasi dari Honda CA100T Trail 50 lansiran 1961 silam.
Hal tersebut terlihat dari lampu utamanya yang berbentuk membulat seperti motor jadul, bentuk bodinya juga mirip rangka Honda C70.
Honda CT125 juga memiliki aura off-road berkat hadirnya sejumlah detail seperti kepet spakbor, cover as shockbreaker, hingga muffler knalpot model scrambler.
Untuk performa, Honda CT125 dibekali mesin silinder tunggal 4-tak 124 cc SOHC 2 klep injeksi PGM-FI berpendingin udara.
Jantung pacu tersebut diklaim punya tenaga 9 dk di 6.250 rpm dengan torsi puncak 10,8 Nm di 4.750 rpm.
Output dari mesin yang memiliki kompresi 10:1 itu disalurkan melalui girboks 4-percepatan semi otomatis khas motor bebek.
Di area kaki-kaki, suspensi depan mengandalkan sistem teleskopiK dan di bagian belakang menggunakan dual shockbreaker.
Baca Juga: Bebek Trail Honda CT125 Cocok Bergaya Touring Adventure, Mukanya Mirip Gold Wing
Peleknya pakai model jari-jari yang dibalut ban dual purpose, pengereman sudah full cakram plus sistem ABS single channel di depan.
Soal utilitas, motor ini punya konfigurasi jok single seater yang bagian belakangnya dipasangi rak untuk membawa barang bawaan ataupun sebagai dudukan top box.
Tangki bensinnya memiliki volume 5,3 liter, tergolong cukup besar untuk motor bebek sehingga memberikan ketenangan saat berkendara jauh.
Pencahayaan pada area lampu depan-belakang sudah menggunakan LED sehingga punya visibilitas maksimal dan lebih modern.
Pada area kokpit, terpasang panel instrumen full digital dengan tampilan canggih dan cukup informatif.
Kombinasi unsur retro-modern serta utilitas ala motor petualang tersebut jadi nilai jual utama yang menjadikan harganya tidak murah.
Berdasarkan pricelist di website Astra-Honda.com yang diakses 21 April 2024, Honda CT125 dibanderol Rp 81.850.000.
Sebagai catatan, harga tersebut OTR Jakarta per 4 April 2024 dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.