GridOto.com - Perawatan mesin mobil yang jarang diperhatikan adalah rantai keteng.
Jangan biarkan rantai keteng mesin mobil kendur, dampaknya buruk.
Kekencangan rantai keteng menjaga putaran camshaft dan crankshaft tetap sesuai untuk menjaga timing pembakaran mesin mobil.
Jika sudah kendur akibatnya cukup serius.
"Saat proses pengapian ada momen dimana permukaan piston sangat dekat dengan klep di ruang bakar," tutur Avon, pemilik bengkel spesialis Karunia Jaya Abadi Motor, Fatmawati, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Turbo Flutter Ciri Khas Bunyi Mesin Turbo Tapi Punya Risiko Kerusakan
Jika rantai keteng kendur, ada potensi klep telat menutup karena putaran camshaft tidak sesuai.
Saat piston naik akan menghajar payung klep yang masih terbuka.
"Mesin bisa jebol karena benturan yang mengakibatkan klep bengkok hingga piston pecah dalam kondisi ruang bakar sedang kompresi," terang Avon.
Sebelum jadi parah, ada gejala rantai keteng kendur yang bisa diketahui.
Pertama saat starter mesin dalam kondisi idle ada bunyi gesekan dari mesin seperti rantai beradu dengan logam.
"Rantai keteng sudah beradu dengan blok mesin sehingga ada bunyi gemerincing," sebut Son Ashari, Service Manager bengkel resmi Astrido Toyota Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Jangan Terus Digeber, Ini Pentingnya Istirahat Bagi Mesin Mobil
Dalam pengerjaan servis berkala, kondisi tersebut bisa ditangani dengan pengencangan tensioner sehingga kekencangan rantai bisa sesuai.
Namun tensioner rantai keteng punya batas keausan jika sudah mentok dan muncul bunyi bising dari rantai keteng kendur.
"Rantai keteng harus ganti bersamaan dengan tensionernya," himbau Son.