Red Bull Ingin Pulangkan Carlos Sainz, Sayangnya Ada Tim Lain Tawarkan Gaji Lebih Besar

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 19 April 2024 | 20:30 WIB

Red Bull ingin pulangkan Carlos Sainz, tapi ada pabrikan baru yang jadi penghalang (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Setelah dipastikan keluar dari Scuderia Ferrari, Carlos Sainz menjadi salah satu figur utama dalam bursa pembalap F1 2025.

Bahkan Red Bull yang dulu mengorbitkan Carlos Sainz ke F1, kini serius menginginkan pembalap bernomor 55 itu untuk kembali.

Penasihat Red Bull, Helmut Marko, memastikan pihaknya sudah bergerak untuk melakukan negosiasi dengan Carlos Sainz.

Sainz diplot menggantikan Sergio Perez, untuk menjadi rekan setim baru Max Verstappen di tim utama Red Bull Racing.

Sayangnya meski menyiapkan tawaran yang cukup menarik, usaha raksasa Austria-Inggris tersebut tampaknya akan menemui jalan buntu.

Marko mengungkap bahwa Sainz sudah mendapat tawaran sangat luar biasa dari pendatang baru, Audi, yang nantinya akan melebur menjadi satu bersama Sauber.

Audi yang memiliki hubungan baik dengan Carlos Sainz Sr., sang ayah, menginginkan Sainz Jr. untuk menjadi pembalap utamanya pada 2026 mendatang.

"Kami memang sedang berbicara dengannya," kata Helmut Marko, dilansir GridOto.com dari PlanetF1.

"Ia sedang menjalani musim terkuatnya di F1, tapi ia memiliki tawaran menguntungkan dari Audi, yang tak bisa kami tandingi atau bahkan kami kalahkan," jelasnya.

Baca Juga: Satu Manajemen, Lewis Hamilton Ingin F1 dan MotoGP Balapan Bareng

Red Bull sendiri juga tak bisa memberikan kontrak satu tahun untuk 2025 saja, kemudian menyerahkannya ke Audi pada 2026.

Selain masalah tawaran yang tidak sanggup menyaingi Audi, pria asal Austria ini juga merasa Sainz mungkin masih sakit hati.

Itu karena dulu ia dicampakan oleh manajemen Red Bull saat masih meniti karier di F1, sebelum akhirnya ia memilih pindah ke tim lain. 

"Kami mengenalnya sejak masa-masa di Toro Rosso dulu, juga ketika ia balapan di samping Max dulu," sambung Marko.

"Tampaknya menyakitkan baginya saat kami memilih Verstappen untuk naik ke Red Bull dan bukan dirinya," jelasnya.

Tentu bagi Sainz lebih baik menjadi pembalap utama di dalam proyek baru Audi nanti, daripada harus menjadi pembalap kedua di belakang mantan rekan setimnya dulu itu.