GridOto.com - Asal muasal white wall berasal dari warna asli karet alami yang berwarna putih.
Dikutip dari situs cokertire.com, ban mobil pada zaman tahun 1900-an, semuanya berwarna putih sampai ke tapak-tapaknya karena bahan dasarnya masih murni karet.
Contohnya seperti di mobil Auburn buatan 1904 dan American Underslung buatan 1913.
Tapi ban murni karet ini punya kelemahan, yaitu masa pakainya singkat karena tidak ada material aditif.
Baca Juga: Bersihkan Ban Mobil White Wall, Pakai Alat Ini Sob Biar Putih Lagi
Terutama pada tapak ban yang cepet aus, hingga akhirnya pada 1910 Goodrich Tire Company, salah satu produsen ban pada saat itu, menambahkan zat karbon hitam pada bannya.
Penambahan zat aditif ini terbilang sukses besar, karena menambah durabilitas ban sangat signifikan.
Selain itu efek positifnya ban juga menjadi lebih lengket ke permukaan jalan.
Pada awalnya, hanya bagian telapak ban yang ditambahkan zat karbon hitam ini, sehingga bagian dinding dalam dan luar masih berwarna putih.
Lantas berlanjut hingga seluruh ban ditambahkan aditif karbon, sehingga ban jadi berwarna hitam total.
Baca Juga: Biar Makin Sempurna Bergaya Retro, Modifikasi Wuling Air ev Bisa Pakai White Wall
Tapi kenapa jadi ada tren white wall yang banyak diaplikasikan di mobil tahun 1960-an ke atas?
Karena pada saat itu ban hitam masih terbilang ban level premium, sedangkan ban dengan white wall lebih murah dan lebih stylish.
Demam ini terjadi di sekitar tahun 1930-an, dimana banyak mobil yang masih mengadopsi white wall lebar ini.
Hingga pabrikan mobil Ford tergoda dengan tren ini dan menjadikan white wall sebagai aksesoris opsional.
Akan tetapi, di tahun 1950-an tren white wall lebar mulai surut dan tergantikan oleh white stripes, dengan strip warna putih berukuran lebih kecil, sekitar 1 inci pada dinding ban.