GridOto.com - Beberapa hari lalu ramai jadi perbincangan kasus bensin oplosan.
Bensin oplosan sendiri adalah bahan bakar jenis Pertalite disulap menyerupai Pertamax.
Sebagaimana kita ketahui, warna bensin Pertamax dan Pertalite berbeda.
Berdasarkan laporan pihak kepolisian ada 4 SPBU yang bermasalah menjual Pertamax Palsu.
Keempat SPBU yang jual Pertamax palsu itu berada di Jabodetabek, 2 diantaranya berada di Tangerang, 1 di Jakarta Barat dan 1 lagi di Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: Ramai SPBU Jual Pertamax Palsu, Begini Gejalanya Buat Mesin Motor
Bensin jenis Pertalite dengan oktan 90 tersebut diberi pewarna khusus sehingga warnanya menyerupai bensin Pertamax yang oktannya 92.
Nah, apa sih dampak jangka panjang jika bensin Pertamax palsu ini terus digunakan di mobil?
Saat GridOto.com ngobrol dengan Dedi Santoso, Kepala bengkel resmi Honda Kencana Kranji, Bekasi, dirinya menjelaskan kalau dampak jangka panjangnya bisa menurunkan performa mobil.
"Lah secara dasar itu kan Pertalite, walau dikasih pewarna tetap saja oktannya 90, enggak akan naik ke 92," buka Dedi.
"Jadi kalau rekomendasi mobil pakai oktan 92 ya berarti kita isi sama saja dengan oktan di bawahnya," jelasnya.
Baca Juga: Di Luar Dugaan, Lima Tersangka Pertamax Oplosan Ternyata Belajar dari Sini
Dampak jangka panjangnya bagi mesin itu akan cepat muncul kerak karbon di ruang bakar.
"Kerak karbon ini yang membuat kotor ruang bakar, alhasil tenaga mesin akan berkurang karena pembakaran yang enggak optimal," sebut Afon pemilik bengkel Karunia Jaya Abadi Motor (KJA) spesialis BMW di Jl. Fatmawati, Jakarta Selatan.
"Jadi dampak jangka panjangnya nanti mobil bisa ceapt overhaul karena banyak kerusakan yang disebabkan penumpukan kerak karbon," tutup Afon.