GridOto.com- Pakar Bahan Bakar ITB, Dr. Ing Ir. Tri Yuswidjajanto mengungkapkan pengelola SPBU Pertamina yang beri Pertalite zat warna menjadi Pertamax oplosan sangat profesional.
"Mereka tahu zat pewarna yang kompatibel dengan kandungan bahan bakar," ungkap Tri Yus melalui sambungan telepon.
Jebolan Technische Universitat Clausthal, Jerman ini mengatakan mendasarkan pada informasi Pertamax oplosan ini sudah berlangsung lebih 2 tahun.
Seperti diungkap Direktur Tindak Pidana Tertentu, Bareskri Polri, Brigjen Nunung Syaifudin, SPBU 34.151.42 terletak di Jl HOS Cokroaminoto Karang Tengah, Tangerang, telah beroperasi sejak Juni 2022.
Artinya, selama 2 tahun tidak terjadi komplain dari pengguna Pertamax oplosan ini.
Sebab, menurut Tri Yus apabila zat pewarna tidak cocok, maka akan menimbulkan deposit.
"Pewarna BBM adalah khusus, tidak boleh meningkatkan ISO Cleanlines dan menimbulkan deposit," jelas Tri Yus.
Dr. Tri mengungkapkan dengan menggunakan alat bernama Particle Counter akan terbaca jumlah pengotor jika BBM ditambahkan pewarna.
Ukuran pengotor ini sangat kecil, bisa berukuran 4 mikron, 6 mikron dan 14 mikron.
Baca Juga: Jangan Beli Pertamax di SPBU dengan Kode 34, Riskan Dioplos Pewarna
"Setelah tahu jumlahnya kemudian dikonversi pada tabel ISO Cleanlines. Jika jumlah pengotornya antara 320 hingga 640 per milimeter maka skalanya 16," ungkap Tri.