Radiator Boleh Diisi Air Biasa Tapi Tetap Tak Boleh Dipakai Karena Ini

Radityo Herdianto - Kamis, 21 Maret 2024 | 11:00 WIB

Tapi pada dasarnya radiator bisa diisi air biasa, meski tetap tak boleh dipakai. (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Untuk mendukung sistem pendinginan mesin radiator mobil perlu diisi air radiator atau coolant.

Tapi pada dasarnya radiator bisa diisi air biasa, meski tetap tak boleh dipakai.

Arief Hidayat, CEO PT Welty Indah Perkasa (Wealthy Group) memberikan penjelasan penggunaan air biasa pada radiator mobil.

"Selama kondisi dan fungsinya normal, radiator bisa diisi segala jenis air," ungkap Arief.

Menurutnya, air radiator bekerja dalam sirkulasi yang tertutup (closed system).

Radityo Herdianto / GridOto.com
ILUSTRASI. Radiator mesin mobil.

Baca Juga: Slang Radiator Dibiarkan Rusak, Ini Dampak Terhadap Sistem Pendingin

Sirkulasi tertutup ini tidak akan membuat air di dalamnya tidak mendidih.

"Sirkulasi tertutup menghasilkan tekanan yang menjaga air tidak mendidih dan tidak mengalami penguapan," terang Arief.

"Temperatur ideal kerja mesin juga berkisar di 80 hingga 90 derajat, di bawah titik didih air," imbuhnya.

Jadi masalah jika terjadi kebocoran pada sistem pendinginan mesin.

Adanya kebocoran akan menurunkan tekanan yang memicu peningkatan temperatur air di dalam radiator.

"Itulah yang bisa membuat mesin overheat," tegas Arief.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Radiator coolant Wealthy Multitech dan Nano Coolant.

Baca Juga: Tidak Hanya Air Radiator Kurang, Mesin Overheat Bisa Juga Dari Ini 

Bersamaan juga air biasa tetap tidak boleh dipakai sebagai cairan radiator karena tidak adanya kandungan aditif seperti antikarat.

Serta air biasa mengandung mineral yang bisa menjadi penyumbatan.

"Saat memanas akan terbentuk partikel mineral yang bisa menjadi penyumbatan juga rentan terjadi karat, makanya tetap perlu coolant khusus yang punya antikarat," jelas Arief.