GridOto.com – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) menjadi lembaga kesehatan pertama yang dikunjungi masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan dasar, seperti pemeriksaan kesehatan rutin, pengobatan ringan, imunisasi, dan konsultasi medis.
Sejalan dengan itu, Puskesmas juga bertanggung jawab atas pengelolaan limbah cair yang dihasilkan selama proses pelayanan kesehatan, mulai dari limbah pembersihan, penggunaan alat medis, hingga sanitasi.
Pengelolaan limbah cair penting dilakukan untuk mencegah pencemaran lingkungan dan menjaga kebersihan serta kesehatan masyarakat sekitar. Untuk itu, setiap Puskesmas perlu memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
IPAL Puskesmas merupakan sistem pengolahan limbah cair yang mampu menyaring dan membersihkan limbah cair, sehingga sisa limbah dapat dibuang atau digunakan kembali tanpa membahayakan lingkungan sekitar.
Baca Juga: Ini Pentingnya Modernisasi Pengelolaan Limbah Medis di Puskesmas
IPAL Puskesmas biasanya terdiri dari beberapa tahap pengolahan, seperti pengendapan, filtrasi, dan desinfeksi, yang bertujuan untuk menghilangkan zat-zat berbahaya dan bakteri yang terkandung dalam limbah cair.
Beberapa IPAL bahkan dilengkapi dengan sistem pengolahan yang dapat menghasilkan energi alternatif, seperti biogas.
Meski begitu, pengelolaan dan adaptasi IPAL Puskesmas sering kali terhambat karena keterbatasan infrastruktur, terutama di daerah pedesaan.
Memahami kondisi tersebut, PT Inter Multi Fiberindo tergerak untuk mengembangkan septic tank BIO dengan teknologi pengolahan air limbah yang menggabungkan berbagai metode pengolahan yang efisien dan ramah lingkungan.
Salah satu inovasi utama yang dihadirkan adalah penggunaan sistem filtrasi lanjutan yang mampu menghilangkan zat-zat berbahaya dari air limbah, sesuai dengan standar baku mutu dan peraturan lingkungan milik pemerintah.