GridOto.com - Sebelum melakukan perjalanan jarak jauh untuk mudik, ada baiknya meperhatikan beberapa komponen penting pada mobil salah satunya sektor kaki-kaki.
Memeriksa kaki-kaki mobil penting dilakukan sebab komponen ini erat kaitannya dengan kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara.
Menurut Muhidin, Kepala Mekanik bengkel spesialis kaki-kaki mobil Jayanti cabang Antasari, Jakarta Selatan, titik awal kerusakan kaki-kaki mobil biasanya terjadi akibat shock breaker yang mulai melemah.
Shock breaker sendiri punya peranan penting dalam menyerap guncangan dan getaran saat mobil melaju.
"Ketika komponen ini mulai melemah atau bocor, efeknya tidak hanya terasa pada penurunan kenyamanan berkendara, tapi dengan cepat dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lain, seperti support shock dan bushing arm," ujar Muhidin dalam keterangan tertulisnya Minggu (17/3/2024).
Ketiga komponen ini saling terhubung sehingga kerusakan pada satu bagian dapat dengan cepat menjalar ke bagian lain dalam sistem suspensi.
Sebagai solusi dari permasalahan tersebut, Muhidin menyampaikan kalau shock breaker yang rusak masih bisa untuk direkondisi.
"Jika hasil pemeriksaan menunjukkan shock breaker masih dalam batas kerusakan ringan, kami akan menyarankan untuk rekondisi," terangnya.
Namun jika kerusakan sudah terlalu parah, penggantian dengan spare part baru menjadi pilihan terbaik.
Baca Juga: Ban Mobil Habis Sebelah, Segera Perbaiki Komponen Ini ya Sob
Untuk rekondisi shock breaker mobil, bengkel Jayanti menawarkan paket perbaikan dengan banderol mulai Rp 600 ribu tergantung dari jenis mobilnya.
Harga yang ditawarkan tersebut berlaku untuk perbaikan shock breaker bagian depan maupun belakang.
Supaya sistem suspensi dapat kembali bekerja secara optimal, komponen terkait lainnya seperti support shock dan bushing juga bakal diperiksa kelayakannya.
Berdasarkan pengalaman yang ia temui di bengkelnya, mobil tipe LCGC memiliki risiko kerusakan sistem suspensi yang lebih tinggi dibanding MPV, SUV, Sedan, dan Hatchback.
"Hal ini utamanya disebabkan oleh struktur dan komponen kaki-kaki mobil LCGC yang dirancang lebih ringan," sebutnya.
"Risiko kerusakan tersebut akan menjadi lebih tinggi lagi ketika mobil digunakan untuk mengangkut beban berlebih atau sering melintasi jalan yang rusak," pungkas Muhidin.