Pabrikan Larang Penggunaan Klakson Telolet, Bahaya dan Bisa Timbulkan Kecelakaan

Naufal Shafly - Sabtu, 9 Maret 2024 | 15:00 WIB

Ilustrasi bus Mercedes-Benz OH 1626 L dibalut dengan bodi Tentrem Avante H8. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Penggunaan klakson telolet atau basuri kembali ramai digunakan oleh Perusahaan Otobus (PO) di Tanah Air.

Klakson model ini terbilang unik karena memiliki suara yang berirama seperti lagu, sehingga disukai oleh masyarakat khususnya anak-anak.

Namun, di satu sisi penggunaan klakson telolet atau basuri ternyata dapat membahayakan dan menimbulkan kecelakaan.

Hal ini dijelaskan oleh Muhammad Thoyib selaku Body Builder Advisor PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI), di ajang GAIKINDO Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024.

"Di klakson telolet ada material yang menggunakan tenaga angin, kalau instalasinya mengambil tenaga angin yang salah maka akan berakibat fatal," ucap Thoyib.

"Contohnya jika anginnya diambil dari tangki udara pada sistem pengereman. Karena sistem kami menggunakan full air break, maka pengeremannya berpotensi bermasalah atau malfungsi," lanjutnya.

Ia mengatakan, DCVI sebagai APM tidak bisa mengawasi pemasangan klakson tersebut jika kendaraannya sudah berada di tangan konsumen.

Namun, langkah preventif yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan edukasi terhadap PO mengenai kerugian dari pemasangan klakson tersebut.

"Untuk PO yang sudah paham, mereka pasti akan melarang pemasangan klakson telolet," ujarnya.

Baca Juga: Rian Mahendra Tanggapi Fenomena Klakson Telolet, Sikapnya Kini Berubah Total

"Karena seperti yang saya jelaskan tadi, secara fungsional modifikasi telolet ini mengganggu kinerja kendaraan," tutupnya.