GridOto.com - Rumor tentang rencana dijualnya Dorna Sports semakin memanas menjelang digelarnya MotoGP Qatar 2024 akhir pekan ini.
Kabar dijualnya Dorna Sports bukan isapan jempol belaka, karena sang CEO, Carmelo Ezpeleta, sudah memberikan konfirmasinya langsung.
Sebelumnya Liberty Media selaku pemilik hak komersial F1, dikabarkan berminat membeli Dorna Sports dan berpeluang membawa Formula 1 dan MotoGP berada di satu payung yang sama.
Namun kabar terakhir menyebut bahwa bukan Liberty Media sajalah yang menjadi calon utama pembeli Dorna Sports, mereka mendapat lawan berat.
Hal itu diungkap oleh Manajer Enea Bastianini sekaligus pengamat MotoGP, Carlo Pernat, yang juga dikenal sebagai orang dengan telinga paling tajam di paddock.
Selain Liberty Media, Carlo Pernat mengungkap bahwa secara diam-diam raksasa minyak Arab juga menyiapkan kekuatannya untuk membeli Dorna Sports.
"Dorna resmi dijual. Statement itu dibuat, jadi memang kita tidak bermimpi. Ada dua arah, satunya adalah uang minyak arab, dolar Arab, dan satunya adalah lawannya yakni Amerika yang menjalankan F1," ungkapnya dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.
Menurut kabar yang diterimanya, mantan manajer Valentino Rossi ini memprediksi kesepakatan mengenai hal tersebut akan dipastikan di pertengahan musim.
"Ada dua wacana berbeda, kupikir bahwa penyokong Dorna yakni Bridgepoint ingin menjual sahamnya dan berhenti di sini," sambungnya.
Baca Juga: Marc Marquez Punya Rencana Terselubung di MotoGP 2024
"Jadi aku yakin dan aku pertama kali yang bilang, bahwa pada pertengahan musim paling lambat kesepakatannya akan selesai, kau akan melihat bahwa aku benar," tegasnya.
Meski tidak seberpengalaman Liberty Media yang sukses menjalankan F1 dalam beberapa tahun belakangan, kekuatan uang dari minyak Arab memang sulit untuk ditolak dunia barat saat ini.
Mereka berani menggelontorkan uang banyak dan bisa dilihat dari hal-hal luar biasa di beberapa ajang olahraga seperti sepak bola.
Pernat sendiri menilai dijualnya Dorna ke pihak dengan dana besar akan bagus untuk perkembangan MotoGP.
Namun jika disuruh memilih, ia secara tersirat lebih memilih Liberty Media yang pengalaman bagus menjalankan F1.
"Ketika kau menjual ke orang berduit maka akan selalu bagus, tapi penting untuk melihat apa yang mereka ingin bawa ke kejuaraan ini, jadi tidak selalu uang namun juga soal siapa yang bisa melakukan hal benar," tegasnya.
"Faktanya uang Arab akan mengambil alih adalah misteri karena kita tak tahu siapa yang menjalankan operasinya dan kenapa mereka melakukannya," jelasnya.