Test Ride Vespa GTS Super Sport & GTS Super Tech, Bukan Cuman Tampilan

Rangga Kosala - Kamis, 29 Februari 2024 | 19:00 WIB

Test ride Vespa GTS 150 Super Sport (kanan) dan Vespa GTS 300 Super Tech (Rangga Kosala - )

GridOto.com - Diluncurkan pertengahan 2023 silam, Vespa GTS Super Sport dan GTS Super Tech versi facelift menawarkan banyak keunggulan.

Model pertama pakai mesin 150 cc, sementara yang kedua 300 cc. Dibanding pendahulunya, selain sedikit perubahan pada desain, ada juga penambahan fitur dan sentuhan teknis di mesin yang membuatnya jadi lebih powerful.

Dengan sederet improvement dan tampilan baru, bagaimana impresi kedua Vespa large frame tadi ketika dipakai berkendara harian? Yuk simak artikel test ride berikut ini!

DESAIN
Tampilan secara garis besar tentunya tetap khas GTS, yang merupakan varian dari Vespa dengan bodi paling besar dengan bentuk ikonik serba bulat, dengan sasis monokok berbahan besi baja. Tapi, Vespa memberikan sentuhan pada beberapa detailnya.

Dari depan yang terlihat beda detail lampu utama, yang terpisah jadi dua bagian dan reflektornya didesain terlihat lebih mewah.

Masih di area setang, spion didesain baru, meninggalkan model bulat yang klasik. Kini jadi bersudut tapi tetap melekuk sesuai bentuk bodi, sehingga terlihat lebih stylish.

Geser ke bawah, area “dasi” detailnya juga diberi sedikit sentuhan, demikian juga dengan ornamen di atas sepatbor depan alias “jengger”, yang dibuat sedikit lebih pipih dan ke bawah.

Yang juga berubah peleknya, bentuknya beda total jadi palang 5 bercabang, yang kesannya juga lebih fresh dan sporty karena kesannya jadi lebih ramping.

Rangga/Otomotif
Desain pelek baru Vespa GTS, lebih stylish

Baca Juga: Vespa Luncurkan GTS Baru, Fitur Lebih Lengkap Dengan Tiga Varian

Perubahan juga ada di bagian kisi-kisi yang ada di belakang lampu sein depan. Kini jadi garis vertikal menggantikan model honeycomb.

Pada area tengah, yang diubah desain jok, yang diklaim agar lebih nyaman saat diduduki.

Sementara di belakang lampu rem juga diubah, ketika menyala sorotnya kini lebih mengotak meninggalkan desain membulat.

Rangga/Otomotif
Lampu rem dan sein Vespa GTS berubah, semua sudah LED

VARIAN & HARGA
GTS Super Sport, sesuai namanya kesannya terlihat sporty. Langsung terlihat ada striping kombinasi oranye dan hitam di bagian bodi belakang dan sepatbor depan, dikombinasi dengan pilihan warna yang berkesan tegas atau ngejreng.

Detail pembeda lainnya bisa dilihat di area “dasi” yang dilapis corak karbon, kemudian lubang klaksonnya warnanya oranye yang menyala. Lalu spion dan handgrip dikasih kelir hitam.

Sedang peleknya pakai finishing graphite yang ditambah aksen oranye. Joknya pun beda, pakai dua bahan dengan benang jahit berwarna oranye dan hitam dan bergaris horizontal.

Versi Super Sport ini tersedia dalam pilihan warna White Innocenza, Orange Tramonto, Black Opaco Matt dan Green Olive. Harganya Rp 84,55 juta (OTR Jakarta).

Sementara GTS Super Tech punya detail yang membuatnya terlihat lebih mewah. Bodinya mayoritas polos, tapi dikasih sedikit aksen kombinasi kuning dan putih di bodi samping dan sepatbor depan. Kelir serupa juga ditemukan di lubang klakson pada “dasi”.

Baca Juga: Lihat Fitur Baru Vespa GTS, Vespa Pertama yang Pakai Keyless

Detail berikutnya spion dilapis krom, begitu juga dengan bandul setangnya. Kalau pelek ciri khasnya bagian palangnya kelir gelap, tapi lingkarnya terang. Sedang joknya untuk bagian pengendara polos, yang pembonceng motif silang.

Pilihan warna versi Super Tech ada Grey Quarzo Matt dan Blue Deep. Harganya tentu tinggi karena kapasitas mesin di atas 250 cc, sehingga kena pajak barang mewah (PPnBM) 60%, mencapai Rp 163,2 juta (OTR Jakarta).

Selain kedua varian tersebut, ada juga yang GTS Classic alias yang termurah, harganya Rp 78,8 juta (OTR Jakarta).

FITUR & TEKNOLOGI
Fitur dan teknologi baru juga disematkan ke Super Sport dan Super Tech. Paling ketara semua lampu sudah pakai jenis LED, mulai dari lampu utama, lampu rem dan sein. Sorot lampu LED-nya terang, tapi sorotnya terlalu tinggi.

Kemudian ada smartkey atau sistem keyless, yang pertama di Vespa. Sehingga tak perlu lagi colok kunci konvensional pada kontak.

Cukup kantongi remote, asalkan dalam radius maksimal 1,5 meter, maka kenop kontak bisa dinyalakan. 

Namun, kenop keyless terasa kurang solid, terlalu banyak jarak mainnya saat diputar, beda dengan kenop keyless skutik Yamaha misalnya.

Pada remote terdapat 2 buah tombol. Yang bergambar motor fungsinya sebagai bike finder atau semacam answer back system.

Jadi bisa memudahkan mencari posisi motor ketika di parkiran.

Baca Juga: Vespa GTV Baru Hadir Dengan Tampilan Yang Jauh Lebih Sporty

Yang unik tombol kedua yang gambar kunci, fungsinya untuk membuka jok dari jarak jauh, bisa sampai 50 meter!

Aant/Otomotif
Vespa GTS pakai smartkey, bisa buka jok dari jauh

Tentu memudahkan jika perlu ambil barang buru-buru, dari jauh jok sudah dibuka, ketika sampai motor jok tinggal diangkat. Sayang smartkey-nya belum dilengkapi dengan alarm.

Keunikan lain sistem keyless Vespa GTS ini ketika baterai remote habis, pengendara tetap bisa menghidupkan motor cukup dengan menempelkan remote pada panel di bawah setang kiri, yang dikasih lambang sinyal.

Aant/Otomotif
Saat baterai remote Vespa GTS habis, tetap bisa menghidupkan motor dengan menempelkan remote pada panel di bawah setang kiri

Yang juga baru adalah panel instrumen yang digunakan. Pada GTS Super Sport andalkan kombinasi analog untuk spidometer, dan digital untuk info lain.

Rangga/Otomotif
Spidometer Vespa GTS 150 baru, layar digital lebih besar

Layar digital kini lebih besar dan info yang disajikan lebih banyak. Dan bisa terhubung dengan aplikasi MIA Vespa.

Jika dihubungkan dengan MIA Vespa, maka saat ada panggilan masuk, panggilan tak terjawab, dan notifikasi masuk akan muncul notifikasi di layar digitalnya berupa lambang. Ada juga info baterai smartphone, sinyal dan kontrol musik yang diputar.

Baca Juga: Vespa Tanpa Suara Resmi Mengaspal di Indonesia, Harga Nyaris Rp 200 Juta

Selain itu, tersaji juga info kecepatan, fuelmeter, suhu mesin, jam, odometer, tripmeter A & B, konsumsi bahan bakar instan dan rata-rata, tegangan aki, dan kecepatan rata-rata.

Ada juga info saat standar samping terbuka, info lampu-lampu, peringatan bensin kalau tinggal sedikit, lampu start & stop system, smartkey, ABS dan ASR (Anti-Slip Regulator).

Dengan banyaknya info yang bisa dipilih di panel instrumentnya, Vespa menambahkan tombol khusus di panel sakelar setang kiri, yaitu joy stick menemani tombol lampu jauh-dekat berikut dim, sein dan klakson.

Aant/Otomotif
Ada joy stick di panel sakelar kiri Vespa GTS

Joy stick ini berfungsi untuk mengganti tampilan informasi di layar. Tekan ke kanan untuk mengganti odometer dan tripmeter A & B.

Tekan ke kiri untuk mengganti tampilan informasi jarak tempuh (berdasarkan fuel), average fuel cons, voltmeter, max speed dan average speed.

Di panel sakelar setang kanan juga ada tombol baru, yaitu untuk pembuka jok yang tadinya ada di dekat kontak. Selain itu ada sakelar fitur start & stop system, ASR dan tombol starter.

Rangga/Otomotif
Tombol pembuka jok Vespa GTS kini di setang kanan

Nah teknologi ASR atau lebih mudahnya TCS (Traction Control System) kini juga disematkan pada GTS yang bermesin 150 cc. Menemani teknologi ABS yang sudah ada sebelumnya. 

Baca Juga: Intip Langsung Detail Vespa Elettrica, Tidak Pakai Charger Eksternal!

ASR (Anti Slip Regulation) dapat dimatikan dengan menekan tombol ASR di setang kanan selama beberapa detik.

Nah yang unik di GTS terbaru kaliper rem depan ternyata pakai vendor Nissin 2 piston, yang belakang 1 piston. Performa pengereman cukup untuk memperlambat laju skutik berbodi bongsor ini.

Aant/Otomotif
Rem depan Vespa GTS kini andalkan kaliper Nissin

Namun, handel rem terasa keras saat ditarik. Selain itu kinerja ABS kurang halus, karena terasa sekali getaran tendangan balik di handel rem saat ABS bekerja.

Sementara di GTS Super Tech, pakai panel instrumen yang sama dengan versi sebelumnya. Yaitu panel digital TFT 4,3 inci, yang tentunya karena full color jadi lebih enak di mata.

Aant/Otomotif
Spidometer Vespa GTS 300 punya frame baru

Sistem MIA Vespa yang digunakan kini infonya lebih lengkap, karena bisa menampilkan navigasi secara turn by turn.

Kemudian untuk fitur akomodasi di area bawah setang ada gantungan barang model karabiner. Di bawahnya masih ada laci besar, yang mana membukanya pakai kenop kontak. Caranya dari posisi on kemudian ditekan.

Rangga/Otomotif
Kenop kontak Vespa GTS juga sebagai pembuka laci

Baca Juga: Intip Spesifikasi dan Fitur Vespa Elettrica Yang Dijual Rp 198 Juta

Nah di dalam laci ini terdapat fitur power outlet model USB yang bisa dipakai untuk mengisi daya baterai smartphone.

Tempat penyimpanan lebih besar tentu ada di balik joknya, yang muat helm half tapi yang ukuran batoknya kecil.

Rangga/Otomotif
Bagasi Vespa GTS cukup besar, tapi cuma muat helm half face

Nah khusus versi Super Tech dilengkapi lampu yang akan menyala sejak jok dibuka, dan akan otomatis mati setelah 2 menit untuk menghemat arus.

Catatan berikutnya, suara klaksonnya terlalu imut!

RIDING POSITION & HANDLING
Ada beberapa bagian yang direvisi pada GTS terbaru. Berpengaruh pada posisi duduk dan karakter handling. 

Area depan pada jok dibuat semakin tirus, sehingga lebih memudahkan untuk yang tinggi badannya kurang dari 170 cm, menapakkan kedua kaki saat berhenti jadi lebih mudah, karena paha jadi tak mengangkang. Meski ketika kedua kaki turun, masih agak jinjit.

Meski area depan ramping, tapi bagian penopang bokong tetap lebar, sehingga ketika berkendara tetap nyaman. 

Tidak bisa dibilang empuk banget, tapi karakter kulitnya enggak begitu kaku.

Baca Juga: Setelah Tertunda Badai, Vespa GTV Akhirnya Resmi Dijual Di Indonesia

Jok milik Super Sport enak diduduki karena ada garis horizontal sehingga kesannya lebih kesat, saat mengerem tak mudah melorot.

Rangga/Otomotif
Jok Vespa GTS 150 Super Sport desain baru, lebih nyaman diduduki

Beda dengan Super Tech yang polosan, ketika mengerem mudah melorot karena licin.

Aant/Otomotif
Jok Vespa GTS Super Tech model polosan, ketika mengerem mudah melorot karena licin

Bicara posisi duduk secara garis besar masih khas Vespa GTS. Meski tinggi jok hanya 790 mm, tapi saat duduk rasanya tinggi.

Hal itu karena jarak jok dan dek jauh, jadi posisi paha condong ke bawah, hal ini bikin nyaman saat berkendara lama, paha tak akan lekas terasa pegal. Deknya juga khas Vespa, sangat panjang jadi kaki bebas maju-mundur.

Aant/Otomotif
Posisi duduk Vespa GTS bikin tidak lekas pegal

Setangnya terasa lebar dan posisinya rendah, jadi ada kesan sportynya. entunya juga berpengaruh saat selap-selip di kemacetan, harus hati-hati agar bandul setang enggak menyenggol kendaraan di sebelah.

Yang jadi catatan, footstep penumpang kalau dibuka posisinya kurang ergonomis, karena mentok dengan betis pengendara.

Baca Juga: Intip Fitur Vespa GTV 300 Terbaru, Setang Telanjang Lampu di Bawah

Terutama kalau kaki sedang turun seperti di kemacetan atau saat berhenti. Dan posisinya pun terlalu jauh untuk dijangkau kaki pembonceng.

Handling ada perubahan signifikan, khususnya karena di suspensi depan ada penambahan fitur Anti-Dive System.

Rangga/Otomotif
Suspensi depan Vespa GTS ada fitur Anti-Dive System

Berupa link tambahan di konstruksi suspensi tunggal depan, yang mencegah motor menukik terlalu ekstrem ketika mengerem secara kuat.

Efeknya saat mengerem kuat motor jadi tak terlalu menukik, karena jika dirasakan langkah compression dan rebound juga jadi terasa lebih lambat, efeknya motor jadi lebih mudah dikendalikan.

Efek lainnya ternyata ketika menikung roda depan terasa lebih terkontrol, gejala maunya lurus jadi lebih minim.

Namun, ketika melindas jalan tak rata rasanya memang suspensi depan jadi lebih keras. Terutama ketika bertemu dengan garis kejut atau melibas lubang di jalan.

Oiya antara versi 150 cc dan 300 cc karakter handling juga terasa jauh beda, khususnya karena beda bobot.

Nah sayangnya Vespa tidak mencantumkan bobot keduanya, namun secara jelas terasa tentunya yang GTS Super Tech memang lebih berat.

Baca Juga: Kencan Singkat Rasakan Performa Line Up Vespa Yang Paling Sporty

Walau begitu, Super Sport yang lebih ‘ringan’ dari Super Tech pun masih lebih berat dari mayoritas Vespa lain.

Bobot berat ini mempengaruhi handling. Terasa betul beban terutama di tangan saat membelokkan motor atau melakukan manuver cepat.

Apalagi yang Super Tech, bobot bagian depan terasa lebih berat lagi dibanding yang Super Sport.

Bahkan saat belok terasa ada narik ke dalam tikungan, seperti oversteer. Kemudian terasa lebih goyang ketika dipakai ngebut, khususnya bagian belakang.

PERFORMA
Membahas performa mesin, GTS Super Sport mengusung dapur pacu 155 cc SOHC 4 katup berpendingin cairan yang punya tenaga dan torsi lebih besar dari versi sebelumnya.

Rangga/Otomotif
Mesin Vespa GTS 150 kini lebih bertenaga

Di GTS Super Sport terbaru tenaga maksimal mencapai 15,4 dk (11,5 kW) di putaran mesin 8.250 rpm dengan torsi maksimal 15 Nm di 6.500 rpm.

Sementara GTS 150 versi lama hanya 14,5 dk di 8.250 rpm dan 13,5 Nm di 6.750 rpm.

Berdasarkan informasi dari PID ada ubahan bagian ECU yang ditambah komponen Injector Load Relay, yang mengatur arus ke injektor, koil, lambda sensor dan fuel pump. Selain itu, profil kem baik lift maupun durasi juga ada ubahan.

Baca Juga: First Ride New Vespa GTV, Vespa Paling Sporty Mesin Nyaris 300 cc!

Menggunakan alat ukur Racebox, akselerasi GTS Super Sport tergolong cukup cepat. Dari keadaan diam sampai kecepatan 60 km/jam ditempuh dalam waktu 4,96 detik saja.

Sedangkan nol ke 100 km/jam 17,66 detik. Sementara itu menempuh jarak 0-201 m butuh waktu 11,91 detik dan 402 m 19,47 detik. Cukup impresif.

Berapa top speed GTS 150 Super Sport? Berdasarkan catatan MID, Vespa large frame ini punya kecepatan maksimum 122 km/jam di spidometer. Sedangkan di Racebox tercatat 113,3 km/jam.

Kebayangkan kalau mesin ini dipakai oleh platform skutik yang lebih ringan dari GTS, pasti lebih ngacir lagi akselerasi dan top speednya!

Dipakai sehari-hari, GTS 150 Super Sport terasa menyenangkan. Dorongan tenaga dari putaran bawah terasa linear sampai ke putaran menengah.

Karakternya menyenangkan dibawa berlalu-lintas yang cenderung padat mapupun stop & go.

Bagaimana dengan GTS Super Tech? Nah ini karena sudah pakai dapur pacu paling powerful dengan label HPE atau High Performance Engine, maka enggak heran tak mendapat ubahan apapun.

Performa mesin berkapasitas 278 cc dengan tenaga maksimal 23,5 dk di 8.250 rpm dan torsi 26 Nm di 5.250 rpm memang sudah memuaskan, akselerasinya sangat responsif!

Akselerasi dari posisi diam sangat impresif! Untuk kabur pertama ketika lampu lalu-lintas menyala hijau dijamin bisa terdepan.

Baca Juga: Icip-Icip Riding Position & Handling New Vespa GTV, Gambot Tapi Lincah

Catatan 0-60 km/jam hanya perlu waktu 3,36 detik saja! Kemudian 0-100 km/jam cuma 10,49 detik. Kemudian catatan waktu di jarak 0-402 meter hanya 17,19 detik.

Berapa top speed yang bisa diraih? Ternyata hanya 139 km/jam. Enggak begitu tinggi untuk sebuah motor bermesin 278 cc.

Namun, untuk ukuran Vespa berbodi sebongsor ini, sudah kencang! Oiya kalau di Racebox tercatat 130 km/jam. Artinya deviasi spidometernya hanya 6,9%, cukup akurat.

Catatannya adalah ada getar di setang saat stasioner, tapi setelah jalan getaran hilang.

Berikutnya di kaki sering terasa embusan udara panas dari depan lubang pembuangan panas radiator. Kemudian ada suara kipas radiator sangat kencang ketika bekerja mendinginkan mesin.

Konsumsi Bensin
Dengan bodi bongsor dan mesin powerful, berapa konsumsi bbm Vespa GTS Super Sport dan Super Tech?

Menggunakan bensin dengan RON 92, raihan konsumsi bensin paling irit Super Sport ada di angka 33,4 km/liter.

Konsumsi bahan bakar rata-rata gampang sekali jadi boros kalau sering buka gas sampai pol.

Terasa sekali penurunan konsumsi bensinnya. Dipakai berkendara santai, konsumsi cenderung stabil di kisaran 30-an km/liter.

Sedangkan GTS Super Tech konsunsi bensin rata-ratanya hanya 24 km/jam, setara dengan performanya yang sangat powerful!

Data tes
               GTS Super Tech      GTS Super Sport
0-60 km/jam : 3,36 detik           4,96 detik
0-100 km/jam : 10,49 detik         17,66 detik
0-201 m : 10,52 detik              11,91 detik
0-402 m : 17,19 detik              19,47 detik
Top speed di spidometer : 139 km/jam    122 km/jam
Top speed di Racebox : 130 km/jam       113,3 km/jam
Konsumsi bensin : 24 km/liter      33,4 km/jam

Data spesifikasi
P x L x T: 1.980 x 795 x –
Jarak sumbu roda: 1.385 mm (GTS 150), 1.380 mm (GTS 300)
Tinggi jok: 790 mm
Tipe mesin: i-get, single cylinder, 4 stroke, 4 valves with start & stop system (GTS 150), HPE single cylinder, 4 stroke, 4 valves (GTS 300)
Pendinginan: cairan
Kapasitas: 155 cc (GTS 150), 278 cc (GTS 300)
Tenaga maksimal: 15,4 dk (11,5 kW) @ 8.250 rpm (GTS 150), 23,5 dk @ 8.250 rpm (GTS 300)
Torsi maksimal: 15 Nm @ 6.500 rpm (GTS 150), 26 Nm @ 5.250 rpm
Transmisi: CVT
Suspensi depan: Single arm with helical spring and single hydraulic shock absorber (GTS150), Single-arm with coil spring and single shock absorber (GTS 300)
Suspensi belakang: Double hydraulic shock absorber with preload adjustable on 4 positions
Rem depan: Cakram 220 mm kaliper 2 piston + ABS
Rem belakang: Cakram 220 mm kaliper 1 piston + ABS
Roda depan: 120/70-12
Roda belakang: 130/70-12
Kapasitas tangki: 6,5 (± 0,5) liter (GTS 150), 8,5 (± 0,5) liter (GTS 300)

Baca Juga: Intip Desain Sporty New Vespa GTV, Bawa Warisan Racing Vespa!