GridOto.com- Selain masa pakai, ada 2 hal yang bisa mempercepat menurunnya kesehatan baterai atau State of Health (SOH).
SOH ini kondisi dimana sebuah bateri mampu menyimpan daya listrik yang digunakan untuk menggerakkan mobil.
Secara umum, SOH yang baik adalah di atas 70 persen.
Angka ini merupakan perbandingan, kemampuan menyimpan daya atau energi baterai saat kondisi baru (kondisi 100 persen) dibandingkan dengan kemampuan menyimpan saat ini.
Misalnya, sebuah mobil memiliki daya pada baterai 60 KWH, maka ketika kemampuan menyimpannya 40 KWH maka baterai tersebut dianggap sudah tidak sehat.
Sebab, angka 40 KWH di bawah 70 persen dari kondisi baterai di awal.
Kondisi yang dianggap baik adalah 70 persen dikalikan 60 KWH alias 42 KWH.
Ari Ibrahim, Aftersales Technical Support BYD Indonesia menyebutkan ada 2 hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga SOH ini.
Pertama, jangan pernah membuat kondisi baterai dalam keadaan benar-benar habis alias 0 persen.
Baca Juga: Cuma 2 Pabrikan Mobil Listrik Dapat Insentif PPN 1%, Ini Kendalanya
Menurut Ari, baterai memiliki siklus pengisian daya.
Siklus pengisian daya ini tergantung kualitas dari baterainya sendiri.
Sehingga, membiarkan daya baterai hingga kosong sama saja menghabiskan 1 kali siklus pengisian daya.
Otomatis, bila hal itu sering dilakukan, maka umur baterai tidak akan awet.
Berikutnya, jangan pernah meninggalkan mobil dalam keadaan lama dengan kondisi baterai di bawah 30-40 persen.
"Umumnya, pemilik mobil listrik merupakan konsumen yang memiliki beberapa mobil," katanya.
Sehingga, ada kemungkinan, mobil listrik tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Sebaiknya, hindari kapasitas baterai di bawah angka di atas.
Tujuannya untuk menjaga agar saat ditinggal kondisi baterai tidak kosong.
Kondisi SOH yang buruk umumnya ditandai dengan konsumsi daya baterai boros atau cepat habis.