GridOto.com - Baru ganti pelek aftermarket, jangan lupa 3 langkah wajib ini.
Mengganti pelek standar mobil dengan pelek aftermarket merupakan hal lumrah dan jamak dilakukan pemilik mobil.
Yang paling penting, penggantian pelek aftermarket jangan sampai mengurangi fungsionalitas dari kendaraan tersebut.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar fungsional kendaraan tidak terganggu ketika hendak ganti pelek aftermarket.
1. Pelek atau Ban Jangan Oversize
Baca Juga: Semakin Besar Ukuran Diameter Pelek Akan Semakin Safety, Benarkah?
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah jangan gunakan pelek atau diameter ban terlalu besar.
"Diameter pelek terlalu besar pasti bobotnya lebih berat, mesin jadi berat untuk menggerakkan roda," ujar Johan Karuci dari SM Motorsport, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Sedangkan diameter ban terlalu besar, "Berisiko mentok saat belok, atau ban gesrot saat mengayun," sambung Johan.
Jadi sebaiknya saat hendak ganti pelek aftermarket, konsultasikan dulu ukuran ban dengan toko spesialis pelek.
2. Center Ring
Baca Juga: Ganti Pelek Aftermarket Tanpa Pakai Center Ring, Begini Dampaknya
Hal yang kerap luput saat hendak mengganti pelek aftermarket adalah pemakaian center ring.
"Karena diameter center bore pelek aftermarket lebih besar dari center bore pelek standar," timpal Eric Tanzil dari gerai pelek Permaisuri Ban, Sunter, Jakarta Utara.
Sehingga jika tidak ada center ring, pelek jadi bertumpu kepada baut roda, bukan center hub teromol.
Dampaknya, bisa bikin setir mobil bergetar pada kecepatan tertentu, umumnya di kecepatan 80-100 km.jam.
Baca Juga: Balancing Roda Wajib Dilakukan Setelah Ganti Ban Baru, Ini Manfaatnya
Setiap pergantian pelek aftermarket baik diameter lebih besar atau kecil dari pelek standar, otomatis perlu pergantian ban.
Setiap berganti ukuran ban, "Wajib lakukan balancing roda agar putarannya balans dan tidak bergetar di kecepatan berapapun," jelas Johan.
Karena ketika ganti ukuran ban, otomatis titik balancing berubah lagi sehingga wajib lakukan balancing roda.