"Timingnya juga lebih akurat, kalau manusia kan pasti sedikit banyak akan ada jeda saat memencet stopwatch," ucap Eko.
"Jadi balapannya lebih fair untuk para pembalap, sekaligus meminimalisir debat dari para peserta ke kami dari panitia," tambahnya terkekeh.
Untuk sisi safety sendiri, Eko mengatakan kalau pihaknya tidak melakukan banyak ubahan.
Namun, salah satu yang tetap mereka lakukan adalah menempatkan cone di kiri dan kanan lintasan untuk sedikit mempersempit lintasan.
Maklum, sisi kanan dan kiri lintasan lurus JIEC langsung dibatasi tembok beton yang sangat berbahaya apabila di hantam langsung oleh pembalap.
Dengan cone tadi, para pembalap tidak melaju terlalu dekat dengan tembok pembatas tadi, dan memberikan ruang untuk laju putar balik bagi para peserta yang sudah finish.
Dari pantauan tim GridOto.com, cukup banyak pembalap drag bike yang turun di ajang Jakarta Supersport Championship 2024 ini.
Mulai dari pembalap dengan motor spek street race hingga motor-motor full spek hadir di sana.
"Kami memang mencoba menangkap semangat para pembalap yang tadinya juga ikut ajang Street Race yang digelar pihak Kepolisian," tukas Eko.
"Semoga kedepannya Jakarta Supersport Championship ini bisa semakin menampung animo para pembalap khususnya di Jakarta dan sekitarnya," tutupnya.