Rekaman CCTV Kecelakaan PO New Shantika Tersebar, Begini Analisa Pakar Safety

Naufal Shafly - Jumat, 2 Februari 2024 | 19:30 WIB

Tangkapan layar dari rekaman CCTV kecelakaan bus PO New Shantika. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Belum lama ini bus PO New Shantika mengalami kecelakaan maut dengan terjun dari atas tol Trans Jawa, ke sebuah jalan di bawahnya.

Akibat dari kejadian tersebut, dua orang dikabarkan meninggal dunia serta belasan orang lainnya mengalami luka-luka.

Setelah beberapa waktu, rekaman CCTV kecelakaan bus PO New Shantika muncul di media sosial TikTok.

Berdasarkan video yang diunggah oleh pemilik akun TikTok @rohmat.bekti, terlihat bus dengan jurusan Jakarta-Semarang tersebut tengah melaju di jalur 2 tol Pemalang-Batang KM 320+800.

Tiba-tiba, bus berbelok ke kiri dan menabrak pembatas jalan.

Setelahnya bus terpental dan terjatuh ke area bawah jalan tol.

Menanggapi video CCTV ini, pakar keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, memperkirakan sopir mengalami microsleep.

Buat yang belum tahu, microsleep merupakan suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang, karena merasa lelah dan mengantuk.

Mengutip website Kementerian Kesehatan, dijelaskan bahwa kejadian microsleep umumnya berlangsung sekitar satu detik kurang hingga 10 detik penuh.

Baca Juga: Cegah Gejala Microsleep Saat Pulang Mudik Lebaran 2023, Lakukan Ini

Kolase TribunJateng, Instagram @mybusmytraveling
Kecelakaan bus PO New Shantika, terjun dari Tol Trans Jawa hingga terbalik


"Saya yakin sekitar 80 persen, pengemudi bus mengalami microsleep," ucap Sony saat dihubungi GridOto.com beberapa hari lalu.

Ia menambahkan, gerakan bus yang seolah-olah janggal tersebut disebabkan oleh lemahnya respons sopir karena sedang mengalami microsleep.

"Kondisi lalu lintas tidak mungkin bisa terbaca dengan baik," tuturnya.

Oleh sebab itu, Sony berpesan kejadian ini harus dijadikan pelajaran berharga bagi semua pengguna jalan.

Menurutnya, pengemudi harus dalam kondisi fit saat sedang berpergian jauh.

"Tidur yang cukup sebelum memulai perjalanan jauh. Istirahat berkala setiap 3-4 jam perjalanan," pungkasnya.