Bestie, Ini 3 Kebiasaan Buruk Yang Bikin Ban Mobil Cepat Rusak

Angga Raditya - Kamis, 25 Januari 2024 | 21:00 WIB

ILUSTRASI. Ada beberapa kebiasaan buruk yang bisa bikin ban mobil rusak (Angga Raditya - )

GridOto.com - Bestie, ini 3 kebiasaan buruk yang bikin ban mobil cepat rusak.

Ban mobil merupakan salah satu komponen penting dalam keselamatan berkendara.

Karena karet bundar inilah yang menjadi media kontak antara mobil dengan permukaan jalan.

Agar umur ban mobil lebih awet, sebaiknya hindari 3 kebiasaan buruk ini.

1. Tidak Mengecek Tekanan Angin Ban

Aries Aditya/GridOto.com
Ilustrasi. Sebelum berangkat, sebaiknya cek tekanan angin ban dahulu

Baca Juga: Tekanan Angin Ban Mobil Dikurangi Saat Musim Hujan, Perlu Enggak Sih?

Ban kurang angin bisa membawa berbagai dampak negatif ke karet ban.

"Ban jadi rawan benjol kalau terkena lubang," ujar Hadi dari gerai pelek dan ban bekas Star Velg, Haji Nawi, Jakarta Selatan.

Selain itu, "Ban dibiarkan kurang angin bisa merusak dinding ban, paling fatal ban bisa pecah," timpal Surya Dharma, Sales & Marketing Manager PT ElangPerdana Tyres selaku produsen ban Accelera.

Sehingga disarankan cek tekanan angin ban mobil secara berkala, "Isi angin ban sesuai rekomendasi pabrik," sambung Surya, sapaannya.

2. Batu Menyelip di Tapak Ban

Dwi Wahyu R./GridOto.com
Kerikil di ban mobil bisa melubangi karet ban

Baca Juga: Biarkan Banyak Kerikil Ada di Ban Mobil, Ini Efek Jangka Panjangnya

Kebiasaan lain yang bisa bikin ban rusak adalah membiarkan batu tajam menyelip di antara tapak ban.

Seiring perputaran ban, batu ini bisa menekan karet dan menciptakan lubang.

"Lubang ini bisa menjadi celah air masuk ke konstruksi kawat ban," tutur Surya.

Ketika air bersarang di dalam konstruksi kawat, bisa merusak dan bikin ban pecah sewaktu-waktu.

3. Tidak Spooring Berkala

Angga Raditya
Ilustrasi spooring roda mobil sebaiknya dilakukan minimal 6 bulan sekali.

Baca Juga: Dampak Ban Mobil Enggak Pernah Spooring, Ternyata Bisa Seperti Ini

Apabila ban tidak pernah melakukan spooring berkala, bikin ban aus tidak merata.

"Karena sudut roda gampang berubah, apalagi kalau sering lewat jalan berlubang," ujar Surya.

Ketika ban tidak lurus, maka ban melaju dalam keadaan terseret dan ini bikin tapak ban cepat habis.

Untuk interval spooring, dianjurkan minimal 6 bulan sekali.