GridOto.com - Pengisian daya baterai alias ngecas mobil listrik ternyata ada yang harus diperhatikan.
Ngecas mobil listrik lebih aman, segini kapasitas baterai yang dianjurkan.
Memerhatikan kapasitas baterai saat ngecas mobil listrik bisa menjaga kondisi baterai lebih awet selama dipakai.
Idealnya, menurut Suprayetno, Head of Service Planning and Strategy Department PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), sisa baterai minimal saat mobil dipakai adalah 20 persen.
"Kapasitas 20 persen itu sudah paling minimal untuk dipakai sebelum dicas kembali," ujar Suprayetno.
Di bawah 20 persen, beban kerja baterai jadi lebih besar.
Baca Juga: Dibahas di Debat Cawapres, Apa Sih Baterai LFP Buat Mobil Listrik?
Karena semakin sedikitnya arus listrik yang disimpan baterai namun tegangan listrik yang dihasilkan tetap sama untuk menyalurkan tenaga.
Ngecas mobil listrik di bawah 20 persen juga membutuhkan waktu lebih lama.
"Saat dicas ada panas yang diterima baterai, sehingga baterai terpapar panas lebih lama," jelas Suprayetno.
"Meski ada sistem proteksi pada baterai yang mengatur besaran arus listrik namun tetap ada degradasi unsur kimia dalam sel baterai sehingga ada potensi penurunan siklus usia baterai," terusnya.
Begitupun dalam melakukan pengisian daya baterai.
Randall Hart, President Director M-Fire Technologies, California, Amerika Serikat menyebutkan baterai memiliki sweet spot diantara kapasitas 20 hingga 80 persen baterai.
"20 persen kapasitas minimal pemakaian dan 80 persen maksimal pengisian daya baterai," sebut Randall.
Baca Juga: Intip Kecanggihan Keselamatan Sasis e-Platform 3.0 Mobil Listrik BYD
Menggunakan mobil listrik tidak kurang dari 20 persen diyakini untuk menjaga pengisian daya baterai tidak mengalami panas berlebih.
Batas pengisian daya yang dianjurkan sampai 80 persen dimaksudkan untuk menjaga perpindahan panas (thermal transfer) pada baterai tidak terjadi secara intens.
"Dari 80 ke 100 persen baterai sudah mengalami thermal transfer arus listrik, sudah panas tapi tetap ada arus listrik yang masuk," terang Randall.
"Dampaknya tidak langsung tapi jangka panjang usia sel baterai bisa lebih cepat menurun," sambungnya.