GridOto.com - Kecelakaan sebuah bus terjun dari Tol Trans Jawa ruas Pemalang-Batang KM 320+800, Minggu (21/1/2024).
Menurut Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Stefanus Satake Bayu, kejadian nahas ini bermula saat bus PO New Shantika melaju di jalur dua.
"Kemudian oleng ke kiri dan membentur guard rail, kemudian KBM bus PO New Shantika terperosok di bawah underpass pedesaan," jelas Satake dikutip dari Tribunjateng.com, Minggu (21/1/2024).
Dugaan sementara, sopir bus kurang fokus sehingga tidak bisa mengendalikan kendaraan yang dibawanya.
Akibat dari kejadian ini, dua orang dikabarkan meninggal dunia serta belasan lainnya mengalami luka-luka.
Terkait kecelakaan bus New Shantika, Sony Susmana selaku Pakar Keselamatan Berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) memberikan pandangannya.
Menurut Sony, tidak fokus saat mengemudi memiliki arti yang sangat luas sehingga harus diinvestigasi lebih lanjut, agar mendapatkan alasan konkret di balik kecelakaan tersebut.
Terlepas dari itu, Sony memprediksi bahwa bus PO New Shantika jurusan Jakarta-Semarang tersebut melaju terlalu kencang atau overspeed.
"Prediksi saya 90 persen overspeed. Karena kalau mengacu pada aturan lalu lintas kan jelas (kecepatan yang diperbolehkan) adalah 60-80 km/jam," ucap pria asal Yogyakarta tersebut.
Baca Juga: Pengakuan Korban Kecelakaan PO New Shantika, Sopir Sempat Bilang Begini Sebelum Bus Terjun
"Jika (melaju) di kecepatan itu pasti aman, tapi kalau di atas itu dan ternyata terjadi slip akan membuat bus terbang ketika membentur beton," lanjutnya memprediksi.
Prediksi lainnya menurut Sony adalah sopir bus mengalami microsleep.
Buat yang belum tahu, microsleep merupakan suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang, karena merasa lelah dan mengantuk.
Mengutip website Kementerian Kesehatan, dijelaskan bahwa kejadian microsleep umumnya berlangsung sekitar satu detik kurang hingga 10 detik penuh.
Kembali ke penjelasan Sony, ia menilai microsleep dapat membuat laju kendaraan menjadi tidak beraturan.
"Microsleep tidak membuat kecepatan kendaraan menjadi melambat, justru membuat arah bus tidak sesuai. Jadi menurut saya faktornya kemungkinan dua itu," tukasnya.