PLN Bangun Stasiun Pengisian Hidrogen Pertama Berlokasi di Senayan

Hendra - Sabtu, 20 Januari 2024 | 14:03 WIB

Stasiun gas Hidrogen di Senayan akan segera beroperasi (Hendra - )

GridOto.com- PLN Indonesia Power akan mengoperasikan Stasiun Pengisian Hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia di Senayan, Jakarta.

HRS ditargetkan selesai pada Februari 2024.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pemanfaatan hidrogen hijau sebagai energi alternatif ramah lingkungan pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Ini menjadi bukti, komitmen kami wujudkan dalam bentuk nyata. Tidak hanya infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik, kami juga siap menghadirkan Hydrogen Refueling Station pertama di Indonesia sebagai opsi energi yang ramah lingkungan bagi kendaraan,” ucap Darmawan.

HRS melayani segala jenis kendaraan berbasis hidrogen dari kendaraan pribadi, kendaraan umum, hingga kendaraan berat.

Pada pembangunan tahap pertama ini, HRS Senayan telah dilengkapi dengan HRS 150 bar, 300 bar dan secara bertahap akan dinaikkan hingga 700 bar.

PLN juga sedang membuat inovasi kendaraan listrik berbasis hidrogen yang akan dipamerkan saat peresmian HRS Senayan.

Kendaraan besutan milik Subholding PLN Nusantara Power tersebut berbasis tekanan 150 bar.

Berdasarkan perhitungan bahan bakar green hydrogren yang dihasilkan dari sisa operasional pembangkit sangat kompetitif jika dibandingkan dengan BBM.

Baca Juga: Honda dan Isuzu Bawa Teknologi Hidrogen ke JMS, Lebih Besar dari Mobil

Perbandingannya, per 1 kilometer (km) mobil BBM membutuhkan biaya Rp1.400.

Sedangkan mobil listrik Rp370 per km, dan mobil hidrogen hanya Rp350 per km.

“Sehingga, transisi energi ini tidak hanya untuk mengurangi penggunaan energi beremisi tinggi di sektor transportasi, tetapi sekaligus beralih ke energi yang ramah lingkungan, bahkan nol emisi, dan tentu dengan harga yang jauh lebih murah,” jelasnya.

Darmawan memaparkan, HRS Senayan akan semakin strategis karena di sana juga dibangun charger electric vehicle berbasis hidrogen yang memiliki fungsi sama dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Di sana juga dibangun Hydrogen Center dan Hydrogen Gallery Room sebagai pusat pelatihan dan pendidikan terkait hidrogen di Indonesia.

PLN saat ini bisa memproduksi 199 ton green hydrogen. Dari total produksi tersebut, PLN hanya menggunakan 75 ton untuk kebutuhan operasional pembangkit, sementara 124 ton sisanya bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya.

Jumlah tersebut dapat digunakan untuk melayani 424 unit cell electric vehicle, sehingga dapat menghemat impor BBM sebesar 1,55 juta liter/tahun dan menurunkan emisi karbon hingga 3,72 juta kg CO2/tahun.