GridOto.com - Namanya apes, selamat di jalan belum tentu kita selamat di parkiran, khususnya dari panas knalpot.
Sobat GridOto pernah enggak sih mengalami kejadian apes kaki kena knalpot yang panas?
Tentu bukannya berharap kejadian itu bakal menimpa kita, tapi informasi ini layak banget untuk kalian ketahui.
Kalau selama ini banyak anggapan bahwa memberi pasta gigi atau odol ke bagian yang terkena luka bakar termasuk dari knalpot bakal menyembuhkan, sebaiknya mulai sekarang jangan diikuti.
Soalnya hal itu ternyata bukan langkah yang dianjurkan oleh dokter.
Dr Tirta termasuk yang pernah menegaskan hal itu di channel YouTube pribadinya, Tirta PengPengPeng.
"Jangan dikasih pasta gigi, karena akan menyebabkan infeksi," jelas dokter yang bernama lengkap Tirta Mandira Hudhi itu.
Menurut dia mengoleskan pasta gigi justru bisa memperparah kondisi kulit yang terbakar.
Lebih lanjut ia menganjurkan untuk luka bakar agar dialiri air.
Baca Juga: Crash Horor Marc Marquez di MotoGP Italia, Luka di Wajah Hingga Trauma
Karena bagian kulit yang terkena luka bakar mengalami dehidrasi, akibat airnya menguap karena terkena panas.
"Maka bagian kulit yang menderita luka bakar membutuhkan cairan tambahan, dengan cara mengaliri bagian yang luka dengan air bersih," paparnya.
Meski begitu, ia juga mengingatkan kalau luka bakar jangan disiram pakai air bersuhu dingin apalagi dikompres pakai es.
Soalnya suhu air yang terlalu dingin justru bisa membuat kulit jadi melepuh.
Ia menyarankan untuk lukanya diolesi dengan salep khusus luka bakar, setelah dialiri oleh air bersih.
"Lalu orang yang luka bakar dibawa ke IGD terdekat agar mendapat perawatan lebih lanjut dan lukanya diperban untuk mencegah terjadinya infeksi," lanjut dr Tirta.
Larangan penggunaan pasta gigi pada luka bakar ini juga pernah diterbitkan oleh jurnal berjudul First Aid for Children's Burns in The US and UK karya C Verity Bennet dkk.
Dalam jurnal itu disebutkan kalau odol tidak disarankan untuk mengurangi efek dari luka bakar di kulit.
Pasalnya penggunaan odol bisa meningkatkan risiko luka bakar jadi semakin terasa perih.
Penggunaannya juga bisa menimbulkan risiko masalah lain pada luka bakar, seperti infeksi, penyakit sistemik sampai meninggalkan bekas luka yang terlihat jelas.