Jorge Martin Tak Sendiri, Marco Bezzecchi Juga Incar Kursi Tim Pabrikan Ducati

Rezki Alif Pambudi - Sabtu, 13 Januari 2024 | 19:12 WIB

Marco Bezzecchi juga ingin naik ke tim pabrikan Ducati (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Bukan Jorge Martin saja yang mengincar kursi tim pabrikan Ducati, Marco Bezzecchi pun juga berambisi besar untuk meraih posisi tersebut di masa depan.

Bersama VR46 Racing Team, Marco Bezzecchi lebih yakin untuk bisa mengejar ambisinya itu daripada harus pindah ke tim Pramac Racing terlebih dahulu.

Bezzecchi yakin ia punya kesempatan sama untuk menjadi pembalap utama Ducati, seperti saat Enea Bastianini memenangkan perebutan posisi tersebut dari Jorge Martin.

"Aku ingin menjadi pembalap tim pabrikan untuk Ducati. Ini impianku karena aku sangat menyukai cara mereka bekerja. Aku menyukai proyeknya, aku suka semuanya," kata Bez, dilansir GridOto.com dari Speedweek.

Ada anggapan bahwa pindah ke tim Pramac Racing akan mempercepat langkahnya menjadi pembalap utama tim Borgo Panigale.

Tapi hal itu tidak disepakati oleh murid Valentino Rossi, yang punya pendapat berbeda dengan pemikiran kebanyakan orang.

Baginya ada risiko yang harus diambil jika dirinya pindah ke tim Pramac, karena ia harus beradaptasi lagi dengan suasana tim yang baru sehingga penampilan bagus belum pasti terjamin.

Di MotoGP ia tak bisa mengambil risiko itu, karena semusim saja kurang bagus maka ia akan langsung dilupakan.

"Keputusan sulit karena Ducati menawarkan paket pabrikan, aku tak yakin apakah motor benar-benar pabrikan atau hanya langkah menengah," ungkap sang rider.

Baca Juga: MotoGP 2024 Belum Mulai, Luca Marini Raih Kemenangan Perdananya dengan Honda

"Tapi faktanya di MotoGP kau harus langsung kencang. Remy Gardner contohnya, ia menang Moto2 tapi setelah itu tahulah," jelasnya.

Jadi risikonya sangat tidak sepadan jika dirinya pindah ke tim satelit lain, meski mendapat dukungan motor terbaru Ducati.

"Ketika kau harus tampil kencang seketika, maka akan ada tekanan lebih ketika pindah tim, kau tak tahu apakah kau akan merasa sama, entah hubungan personalnya atau cara kerjanya seperti aku dengan kepala kru yang sekarang," sambungnya.

"Aku mungkin takkan bisa membawa Matteo Flamigni denganku. Feeling itu datang seketika. Sulit digambarkan, tapi kalian tahulah maksudku," sambungnya.

VR46 pun meyakinkan dirinya untuk bersabar dan menantikan saat yang tepat untuk pindah tim, yakni ke tim pabrikan, bukan tim satelit lain.

"Jadi kubilang kenapa aku harus pindah ke tim satelit lain? Tujuanku adalah tim pabrikan. Akademi selalu bekerja membangun mentalku untuk masuk ke tim pabrikan sejak debut Moto3," sambungnya.

"Mereka sudah melakukan banyak hal untukku, jadi kenapa aku harus pergi demi tim satelit lain?," jelas sang pembalap.

Jika Bezzecchi mampu tampil jauh lebih baik di MotoGP 2024, bukan tidak mungkin dirinya yang malah membuat Ducati kepincut untuk memasangnya di samping Pecco Bagnaia.