Terpaksa Terjang Banjir, Ternyata Mesin Mobil Tidak Boleh Asal Geber

Radityo Herdianto - Senin, 15 Januari 2024 | 09:00 WIB

Jika terpaksa terjang banjir ternyata mesin mobil tidak boleh asal geber. (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Adakalanya mobil terpaksa terjang banjir.

Jika terpaksa terjang banjir ternyata mesin mobil tidak boleh asal geber.

Geber mesin mobil saat terjang banjir diyakini menjaga mesin tetap hidup dan tidak mogok di tengah genangan.

Son Ashari, Service Manager bengkel resmi Astrido Toyota Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan mengungkapkan putaran mesin yang terlalu tinggi saat terjang banjir malah memudahkan air masuk ke ruang mesin.

"Mesin digeber terlalu tinggi sama saja membuat air jadi masuk ke mesin," ungkapnya.

Son menjelaskan dalam putaran mesin yang tinggi pasokan udara ke ruang bakar mesin lebih besar.

F Yosi/Otomotifnet
Intake sebagai saluran udara ke dalam ruang bakar mesin.

Baca Juga: Hati-hati Kalau Mobil Terpaksa Lewat Jalan Banjir, Begini Alasannya

Isapan udara dari intake jadi lebih kuat.

Sedangkan posisi intake udara mesin umumnya berada di balik ujung atas gril mobil.

"Sewaktu terjang banjir ada cipratan atau gelombang air yang mengarah ke situ dan air bisa kesedot lewat intake," terang Son.

"Bisa water hammer, air tidak bisa terkompresi di ruang bakar jadi ledakan dan mesin jamming karena piston hancur," tegasnya.

Khususnya pada mobil matik, perlu perhatikan teknik jika terpaksa terjang banjir.

Penting untuk menjaga putaran mesin tetap ideal berkisar di 2.000 hingga 3.000 rpm.

"Gunakan low gear atau gigi paling rendah jika memang harus terjang banjir," saran Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, Bintaro, Tangerang Selatan.

Dwi Wahyu R./GridOto.com
Ilustrasi posisi L (low gear) di transmisi mobil matik

Baca Juga: Jangan Starter Mobil Saat Mogok Terjang Banjir Mesin Bisa Jebol

Cara ini diperlukan agar peningkatan putaran mesin tidak turun mendadak akibat perpindahan gigi secara otomatis.

Disamping hambatan air menahan laju mobil dan menstabilkan putaran mesin tetap ideal.

"Jika putaran mesin terlalu tinggi juga bahaya karena intake bisa kuat menyedot air dan masuk ke ruang bakar," wanti Hermas.

"Bisa gunakan rem dengan kaki kiri untuk menjaga laju mobil terhadap putaran mesin," himbaunya.