GridOto.com - Masih banyak yang tidak tahu bahwa Jorge Martin pernah dituntut KTM untuk membayar uang ganti rugi senilai Rp 17 M.
Peristiwa tersebut terjadi beberapa tahun silam, saat Jorge Martin baru saja memastikan statusnya sebagai pembalap MotoGP bersama tim Pramac Racing - Ducati untuk MotoGP 2021.
Bagi yang ingat, sebelumnya Jorge Martin sempat menjadi pembalap binaan KTM saat masih balapan di kelas Moto2 sejak 2019 silam.
Saat itu KTM punya rencana tersendiri untuk Martinator, yakni membawanya ke kelas premier sebagai pengendara RC16.
Sayangnya meski memiliki kontrak sah dengan opsi dan klausul tertentu, Martin memilih membelot ke Ducati untuk debut di MotoGP 2021.
Pilihan itu diambil daripada harus naik ke kelas utama bersama KTM yang motornya saat itu masih diragukan.
"Sebenarnya kontak Ducati sudah datang sejak sebelumnya, sejak Moto3, di sana kami melihat peluang, aku tentu 100 persen ingin ke MotoGP," kata Martin, dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
"Kami memutuskan ke Pramac karena kami ingin, meski motornya tidak mudah untuk rookie, kami juga melakukan kontak dengan Petronas SRT, juga dengan KTM yang memiliki setengah kontrak," jelasnya.
Namun karena hal itulah, Martin menerima tuntutan ganti rugi dari KTM, yang nilainya mencapai hampir 1 juta euro atau senilai Rp 17 M (kurs 1 euro senilai Rp 17.015 per 10 Januari 2024).
Baca Juga: Marquez Telepon Pedrosa Sebelum Keluar dari Honda, Begini Obrolannya
"Kami (aku dan Ducati) tanda tangan kontrak, dan ketika KTM mengetahuinya, masalah besar muncul," ungkapnya.
"Mereka ingin menuntutku, mereka meminta ganti rugi hampir senilai 1 juta Euro (Rp 17 M), itu membuat karierku rumit," jelas Martin.
Pada akhirnya Martin sendiri lah yang harus merelakan sebagian bonus gajinya dari KTM, untuk menutup tuntutan dari KTM juga.
Kendati demikian pembalap asal Madrid, Spanyol ini sama sekali tidak menyesal, karena pilihan bergabung dengan Ducati masih jauh lebih baik daripada debut dengan KTM.
Sejauh ini karier Martin cukup bersinar bersama tim Pramac Racing, dan mampu bertarung demi titel juara MotoGP 2023 lalu.
"Semuanya selesai, aku kembali dan menutup tuntutan dengan bonus, yang mana jadinya aku tak menerima apapun," jelasnya.
"Itu tahun yang sangat rumit, tapi kemudian itu adalah pilihan yang tepat," tegas pembalap bernomor 89 ini.