GridOto.com - Ada dua sensor yang dipakai BMW buat deteksi tekanan angin ban mobil.
Meskipun BMW di Indonesia hampir seluruhnya sudah menggunakan ban RFT (Run Flat Tire).
RFT memungkinkan ban mobil BMW tetap bisa dipakai meski kekurangan tekanan angin.
Tapi tetap ada sensor yang mendeteksi berkurangnya tekanan angin ban.
Pertama adalah tyre pressure monitor RPA.
"Sensor RPA menjadi satu dengan wheel sensor," sebut Beni Sutardi, Service Manager bengkel resmi BMW Astra Pluit, Jakarta Utara.
Baca Juga: Tekanan Angin Ban Mobil Dikurangi Saat Musim Hujan, Perlu Enggak Sih?
"Yang pakai RPA ada di BMW Seri 3, Seri 2, dan X1," bebernya.
Cara kerjanya, sensor ini mendeteksi tekanan angin berdasarkan putaran roda saat mobil melaju.
Melalui wheel sensor, RPA membaca perubahan tekanan angin berdasarkan gulir roda.
"Jika terjadi perubahan penurunan melebihi sekitar 10 persen maka akan ada peringatan pada panel instrumen dan head unit bahwa terdeteksi kekurangan tekanan angin," terang Beni.
Sensor kedua adalah tyre pressure monitor RDC.
Kalau sensor ini mirip dengan sensor Tire Pressure Monitoring System (TPMS) yang umum ditemukan.
Sensornya terletak pada pentil ban mobil.
Baca Juga: Jangan Biarkan Ban Terus Kurang Angin, Ini Dampak Terburuknya
"Untuk BMW Seri 5 ke atas yang sedan, atau X3 ke atas sudah pakai kombinasi sensor RPA dan RDC," ujar Beni.
Sensor tekanan angin ini bekerja secara real time dengan mendeteksi langsung tekanan angin ban di dalam.
Nantinya berdasarkan perhitungan sensor RPA berdasarkan putaran roda dan RDC berdasarkan isi angin di dalam ban akan terpantau tekanan angin.
"Peringatan kekurangan angin akan terdeteksi jika ada penurunan bar atau psi dari real time dan saat roda bergulir sekitar 10 persen lebih," jelas Beni lagi.