GridOto.com - Terjerat skandal keselamatan, Daihatsu telah memutuskan untuk menghentikan distribusi mobil baru hasil pengembangan mereka baik di Jepang maupun di negara lainnya (20/12).
Penghentian distribusi mobil baru Daihatsu secara global tersebut merupakan respons atas hasil investigasi skandal keselamatan dari tim independen.
Berawal dari uji tabrak samping Rocky dan Raize hybrid, investigasi skandal keselamatan Daihatsu menguak ratusan kasus baru pada 25 item pengetesan.
Tidak hanya itu, hasil investigasi skandal keselamatan ini juga mengungkap fakta bahwa anomali prosedural uji keselamatan Daihatsu sudah terjadi sejak 1989.
Kami mengulik lebih dalam hasil investigasi tersebut dan menemukan tiga kasus baru yang membuat kami garuk kepala.
Baca Juga: Kena Dampak Skandal Uji Keselamatan Daihatsu, Ini Spek Toyota Avanza
Kasus pertama menyangkut aktivasi airbag pada Daihatsu Move, Daihatsu Cast, Subaru Stella, dan Toyota Pixis Joy.
Pada kasus ini, anomali prosedural yang terjadi adalah penggunaan timer untuk menyalakan side dan curtain airbag ketika uji tabrak samping.
Metode timer atau Timer-Ignition ini digunakan untuk mengakali penggunaan airbag ECU yang saat itu belum selesai dikembangkan.
Terkait dengan Daihatsu Cast dan Toyota Pixis Joy, dua mobil ini juga mengalami satu lagi anomali prosedural yaitu pemalsuan hasil uji headrest tabrak belakang.
Mirip-mirip kasus Rocky-Raize hybrid, petugas laporan menggunakan hasil tes sisi penumpang sebagai hasil tes sisi pengemudi.
Baca Juga: Kasus Safety Daihatsu Meluas, Empat Mobil Lawas Ini Juga Terdampak
Kasus terakhir masih menyangkut soal data yaitu pemalsuan kecepatan uji pada pengetesan Daihatsu Copen.
Pemalsuan ini terjadi saat Daihatsu Copen menjalani uji proteksi kaki dan kepala pejalan kaki yang dilakukan dengan kecepatan lebih tinggi dari standar.
Pada laporan hasil uji yang dilampirkan untuk sertifikasi, kecepatan yang dilaporkan berada pada rentang standar ketimbang memakai kecepatan riil pengetesan yang lebih tinggi.