Efek Kasus Safety, Daihatsu Stop Distribusi Semua Mobil di Seluruh Dunia, Toyota Ikut Terdampak

Muhammad Rizqi Pradana - Rabu, 20 Desember 2023 | 19:33 WIB

Efek skandal keselamatan, Daihatsu stop produksi mobil-mobilnya di seluruh dunia termasuk Indonesia, Toyota, Mazda, dan Subaru ikut terdampak. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Daihatsu akan memberhentikan seluruh distribusi mobil yang mereka produksi baik di Jepang maupun di luar negeri per Rabu, (20/12/2023) hari ini.

Keputusan tersebut diambil setelah temuan panel investigasi terkait pelanggaran regulasi keselamatan yang dilakukan oleh pabrikan asal Jepang tersebut.

"Daihatsu hari ini memutuskan untuk menghentikan sementara distribusi semua model yang dikembangkan Daihatsu yang saat ini sedang diproduksi, baik di Jepang maupun di luar negeri," kata Daihatsu dalam pernyataan di laman web resminya.

Model yang distribusinya dihentikan tidak hanya yang dikembangkan sendiri oleh Daihatsu.

Melainkan juga model-model yang diproduksi oleh Daihatsu sebagai OEM untuk merek lain seperti Toyota, Mazda, dan Subaru.

Belum diketahui apa dampak penghentian tersebut bagi aktivitas penjualan keempat merek tersebut di Indonesia.

Terutama bagi PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan PT Toyota Astra Motor (TAM), yang punya banyak model 'kembar' di Tanah Air.

Sebut saja Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, Toyota Rush dan Daihatsu Terios, maupun Toyota Raize dan Daihatsu Rocky.

Dua model terakhir yaitu Toyota Raize dan Daihatsu Rocky sendiri sempat mengalami recall pada awal 2022 lalu akibat anomali pada sambungan fender apron bagian depan.

Baca Juga: Respons Toyota Indonesia Soal Agya Terbaru Masuk Daftar Manipulasi Tes Tabrak Daihatsu

Sebagai informasi, keputusan ini merupakan lanjutan dari skandal keselamatan yang pertama kali terkuak pada April 2023 lalu.

Saat itu, Daihatsu global mengumumkan bahwa mereka menemukan kesalahan pada tes tabrak samping untuk empat model yang ditujukan untuk pasar luar negeri.

Setelah investigasi oleh panel independen selama delapan bulan, ditemukan 174 kasus baru dalam 25 item pengetesan.

Diketahui, termasuk di dalam kasus baru tersebut adalah kesalahan pada data emisi dan lingkungan hidup lainnya.

Kesalahan tersebut ditemukan pada 64 model dan tiga seri mesin, termasuk dengan model yang sudah berhenti diproduksi.