GridOto.com - Fabio Di Giannantonio mengaku menghilangkan trofi yang sempat diraihnya dalam balapan MotoGP Valencia 2023 lalu.
Entah hilang beneran atau tidak, Fabio Di Giannantonio tampaknya memang berusaha menyembunyikan trofi terakhir yang diraihnya sebagai pembalap tim Gresini Racing.
Bagi yang ketinggalan informasi, sebenarnya Fabio Di Giannantonio sempat diganjar penalti pada balapan di Sirkuit Ricardo Tormo tersebut.
Sempat naik podium dua dan melakukan perayaan di atas panggung, Diggia harus meringis karena beberapa saat kemudian diganjar penalti tiga detik.
Ia kedapatan kedua kalinya melanggar aturan tekanan ban motor, dan kemudian dinyatakan finis keempat di belakang Johann Zarco dan Brad Binder.
Maka dari itu ia tak mau mengembalikan trofi yang sempat dibawanya ke garasi, kepada Johann Zarco yang dinyatakan finis kedua.
"Pssst! Aku tak tahu trofinya sekarang. Hilang begitu saja," kata pembalap asal Italia ini sambil bercanda, dilansir GridOto.com dari Speedweek.
Diggia ingin menyimpan trofi tersebut sebagai kenang-kenangan, kendati tidak akan mengubah hasil balapan yang menyatakan dirinya finis keempat.
"Jelas aturan adalah aturan, dan ketika kami menganalisis apa yang salah, sebenarnya itu bukan kesalahan besar," kata sang rider.
Baca Juga: Sengaja Disunat, Ducati Tak Kasih Marc Marquez Motor yang Bikin Pecco Bagnaia Juara MotoGP 2023
Meski kecewa, Diggia tidak menyalahkan mekanik Gresini yang salah melakukan setting tekanan ban motornya.
"Jadi tekanan bannya berada di batas minimal, namun kami kurang 0,01 bar saja selama dua lap doang. Itu hal kecil yang tak bisa kuprotes dari tim Gresini," tegasnya.
"Mereka berada di belakangku ketika aku paling belakang di grid dan bekerja bersama untuk meraih hasil maksimal. Ketika di posisi maksimal, aku tak bisa marah jika kami melakukan pelanggaran. Kami balapan dengan baik dan hanya mengambil hal positif darinya," tegasnya.
Masalah soal tekanan ban ini kemudian menjadi bahasan menarik di kalangan pembalap.
Setelah berlaku selama kurang lebih setengah musim, banyak yang berpendapat aturan ini tak seharusnya diberlakukan.
"Dalam beberapa hal mungkin kurang baik, karena kau selebrasi dan kemudian kehilangan podium. Ini tidak bagus untuk pertunjukan," ungkap pembalap baru tim VR46 ini.
"Tapi kami sekarang punya aturan ini, ya ditaati dulu. Dari sudut pandangku, aku hanya memberikan yang terbaik di atas trek. Pada kasus ini trofinya sudah hilang, tapi yang terbaik adalah merayakan hasilnya dan menyimpan trofinya sendiri, begitulah tak apa," jelas pembalap bernomor 49 tersebut sambil tertawa.