GridOto.com - Memasuki musim hujan pasti bikin kita sering mencuci mobil dan sebaiknya waspada terhadap 2 hal yang bisa merusak cat mobil.
Harus diakui, tingkat polusi tinggi di udara Jakarta bisa memengaruhi kualitas cat mobil, apalagi jika sudah terbawa air hujan dan menetes di bodi mobil.
"Nah ketika dia tetesannya (air hujan) jatuh dan pecah di permukaan bodi mobil, biasanya lingkarannya itu mengandung oli (minyak) polusi," buka Tommy Ticoalu, owner 25 Autoworks di Jakarta Pusat.
"Kalau di kota yang tingkat polusiya rendah, jamur di sana itu kecil-kecil jadi bisa dibersihkan pakai water spot remover," kata Tommy menambahkan.
Baca Juga: Memasuki Musim Hujan, Sokbreker Bisa Rusak Cuma Gara-gara Komponen Ini
Bahaya polusi ternyata juga berpengaruh pada kendaraan, tak hanya pada tubuh makhluk hidup.
Dan jika dibiarkan, cat mobil bisa teroksidasi dan menjadi jamur dengan ukuran cukup besar.
"Kalau di Jakarta, gak bisa cuma pakai water spot remover karena dia sudah luka catnya terus bercampur dengan oksidasi dan minyak polusi tinggi hasilnya bercaknya besar-besar, diameternya biasanya lebih dari 3-4 mm," ungkap Tommy.
"Paling gampang ya sehabis kehujanan gituya kalau di daerah Jakarta dan sekitarnya ya langsung kita cuci aja. Itu cukup efektif juga kok," kata Elang Yudhanto, selaku Head Division VPro Gading Serpong.
Baca Juga: Mobil Listrik Tak Perlu Takut Dipakai Saat Hujan Deras Karena Ada Ini
Faktor lain yang cukup bisa memengaruhi adalah kondisi air yang digunakan untuk mencuci mobil.
Umumnya orang menggunakan air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) tapi tidak sedikit juga yang menggunakan air tanah.
"Masalah kita itu kan bukan cuma polusi tapi juga airnya," klaim Tommy
"Air ini bisa dari air tanah atau air PDAM juga berpengaruh. Makanya kalau bicara ideal lebih baik dites dulu kadar PH airnya," sebutnya menandaskan.